Aksi Penembakan dan Penikaman Guncang Jepang, Empat Tewas
Jum'at, 26 Mei 2023 - 18:15 WIB
Aoki kemudian membarikade dirinya selama hampir 12 jam di dalam rumah ayahnya di daerah perumahan yang tenang di kota Nakano, bersama dengan ibu dan bibinya. Ayahnya, Masamichi Aoki, adalah ketua majelis kota Nakano.
Rekaman dari NHK menunjukkan kendaraan polisi dan ambulans di dekat rumah pelaku. Petugas polisi yang mengenakan pelindung tubuh dan membawa tameng membentuk zona eksklusi 300m di sekitar rumah.
Beberapa jam kemudian, media Jepang melaporkan, ibu dan bibi tersangka terlihat melarikan diri dari rumah tersebut. Tersangka keluar dari rumah pada Jumat pagi dan ditahan.
Media lokal melaporkan bahwa Aoki adalah seorang petani anggur yang memiliki toko gelato di lingkungan tersebut.
Warga diimbau untuk tetap tinggal di rumah melalui pengumuman email dan pengeras suara lingkungan, sementara polisi juga mendatangi dari pintu ke pintu.
Sore harinya, media lokal menayangkan rekaman suara tembakan yang terdengar tepat setelah pukul 20:00 waktu setempat pada hari Kamis.
Beberapa warga harus bermalam di tempat lain, sementara sekolah setempat akan ditutup. Tetapi setelah penangkapan, orang-orang diberi tahu bahwa mereka dapat menjalani aktifitas mereka kembali.
Seorang pria berusia 50-an mengatakan kepada NHK: "Menyedihkan hal seperti ini terjadi di lingkungan saya. Saya tidak bisa tidur sepanjang malam."
Pengguna media sosial Jepang telah menyatakan keterkejutan dan kekhawatiran atas insiden tersebut di Twitter, salah satunya menyebutnya sebagai "kejahatan yang tak termaafkan".
Rekaman dari NHK menunjukkan kendaraan polisi dan ambulans di dekat rumah pelaku. Petugas polisi yang mengenakan pelindung tubuh dan membawa tameng membentuk zona eksklusi 300m di sekitar rumah.
Beberapa jam kemudian, media Jepang melaporkan, ibu dan bibi tersangka terlihat melarikan diri dari rumah tersebut. Tersangka keluar dari rumah pada Jumat pagi dan ditahan.
Media lokal melaporkan bahwa Aoki adalah seorang petani anggur yang memiliki toko gelato di lingkungan tersebut.
Warga diimbau untuk tetap tinggal di rumah melalui pengumuman email dan pengeras suara lingkungan, sementara polisi juga mendatangi dari pintu ke pintu.
Sore harinya, media lokal menayangkan rekaman suara tembakan yang terdengar tepat setelah pukul 20:00 waktu setempat pada hari Kamis.
Beberapa warga harus bermalam di tempat lain, sementara sekolah setempat akan ditutup. Tetapi setelah penangkapan, orang-orang diberi tahu bahwa mereka dapat menjalani aktifitas mereka kembali.
Seorang pria berusia 50-an mengatakan kepada NHK: "Menyedihkan hal seperti ini terjadi di lingkungan saya. Saya tidak bisa tidur sepanjang malam."
Pengguna media sosial Jepang telah menyatakan keterkejutan dan kekhawatiran atas insiden tersebut di Twitter, salah satunya menyebutnya sebagai "kejahatan yang tak termaafkan".
tulis komentar anda