Mengapa AS Hapus Foto Bom Penembus Bunker yang Dirancang untuk Gempur Nuklir Iran?
Rabu, 24 Mei 2023 - 04:56 WIB
AP melaporkan pada hari Senin bahwa citra satelit dari Planet Labs PBC mengungkapkan Teheran telah menggali terowongan di gunung dekat situs nuklir Natanz di Iran tengah.
Gundukan penggalian di situs menunjukkan fasilitas itu bisa berada antara 80 meter (260 kaki) dan 100 meter (328 kaki) di bawah tanah, menurut para ahli dan analisis AP.
Para ahli mengatakan ukuran proyek konstruksi menunjukkan Iran kemungkinan akan dapat menggunakan fasilitas bawah tanah untuk memperkaya uranium juga, tidak hanya untuk membangun sentrifugal.
Sentrifugal berbentuk tabung itu, disusun dalam kaskade besar dari lusinan mesin, dengan cepat memutar gas uranium untuk memperkayanya. Mesin tambahan akan memungkinkan Iran untuk dengan cepat memperkaya uranium di bawah perlindungan gunung.
Itu bisa menjadi masalah bagi GBU-57. Dalam menggambarkan kemampuan bom sebelumnya, Angkatan Udara AS mengatakan bom itu bisa menembus 60 meter (200 kaki) tanah dan semen sebelum meledak.
Pejabat AS telah membahas penggunaan dua bom semacam itu secara berurutan untuk memastikan sebuah situs dihancurkan. Namun demikian, kedalaman baru terowongan Natanz kemungkinan menghadirkan tantangan serius.
Yang lebih memperumit kemungkinan serangan militer AS adalah bahwa B-2 telah dikandangkan sejak Desember ketika salah satunya terbakar setelah pendaratan darurat.
"AS masih bisa menerbangkan pesawat jika ada kebutuhan operasional,” kata Kolonel Brus E Vidal, juru bicara Komando Serangan Global Angkatan Udara AS.
Gundukan penggalian di situs menunjukkan fasilitas itu bisa berada antara 80 meter (260 kaki) dan 100 meter (328 kaki) di bawah tanah, menurut para ahli dan analisis AP.
Para ahli mengatakan ukuran proyek konstruksi menunjukkan Iran kemungkinan akan dapat menggunakan fasilitas bawah tanah untuk memperkaya uranium juga, tidak hanya untuk membangun sentrifugal.
Sentrifugal berbentuk tabung itu, disusun dalam kaskade besar dari lusinan mesin, dengan cepat memutar gas uranium untuk memperkayanya. Mesin tambahan akan memungkinkan Iran untuk dengan cepat memperkaya uranium di bawah perlindungan gunung.
Itu bisa menjadi masalah bagi GBU-57. Dalam menggambarkan kemampuan bom sebelumnya, Angkatan Udara AS mengatakan bom itu bisa menembus 60 meter (200 kaki) tanah dan semen sebelum meledak.
Mungkinkah AS Masih Mencoba Menjatuhkan Bom?
Pejabat AS telah membahas penggunaan dua bom semacam itu secara berurutan untuk memastikan sebuah situs dihancurkan. Namun demikian, kedalaman baru terowongan Natanz kemungkinan menghadirkan tantangan serius.
Yang lebih memperumit kemungkinan serangan militer AS adalah bahwa B-2 telah dikandangkan sejak Desember ketika salah satunya terbakar setelah pendaratan darurat.
"AS masih bisa menerbangkan pesawat jika ada kebutuhan operasional,” kata Kolonel Brus E Vidal, juru bicara Komando Serangan Global Angkatan Udara AS.
Lihat Juga :