9 Negara yang Kacau dan Hancur setelah Terapkan Sistem Demokrasi
Selasa, 23 Mei 2023 - 12:33 WIB
TRIPOLI - Sistem demokrasi, dengan fokus pada partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan politik, telah menjadi model pemerintahan yang dipromosikan Barat ke penjuru dunia.
Meski dipuji banyak negara di seluruh dunia, namun di beberapa kasus, sejumlah negara yang telah menerapkan sistem demokrasi mengalami kekacauan dan ketidakstabilan.
Berikut ini beberapa contoh negara yang mengalami kekacauan atau bahkan keruntuhan setelah menerapkan sistem demokrasi. Simak juga sebab-sebab yang mungkin mempengaruhi kegagalan mereka.
Setelah Revolusi Oranye pada tahun 2004, Ukraina beralih ke sistem demokrasi. Namun, negara ini menghadapi ketegangan politik yang berkepanjangan antara faksi-faksi pro-Eropa dan pro-Rusia.
Krisis politik, korupsi, dan perang di wilayah Timur Ukraina (Donbass) telah menghambat kemajuan demokratisasi dan mengakibatkan ketidakstabilan politik yang berkelanjutan.
Kini Ukraina justru terlibat perang melawan Rusia. Negara-negara Barat terus mendukung Kiev dengan mengirim berbagai persenjataan berat untuk mengalahkan Moskow.
Inggris dan Amerika Serikat juga menentang sejumlah inisiatif perdamaian untuk mengakhiri perang Ukraina yang diusulkan berbagai pihak seperti China, PBB, dan Paus Fransiskus.
Meski dipuji banyak negara di seluruh dunia, namun di beberapa kasus, sejumlah negara yang telah menerapkan sistem demokrasi mengalami kekacauan dan ketidakstabilan.
Berikut ini beberapa contoh negara yang mengalami kekacauan atau bahkan keruntuhan setelah menerapkan sistem demokrasi. Simak juga sebab-sebab yang mungkin mempengaruhi kegagalan mereka.
1. Ukraina
Setelah Revolusi Oranye pada tahun 2004, Ukraina beralih ke sistem demokrasi. Namun, negara ini menghadapi ketegangan politik yang berkepanjangan antara faksi-faksi pro-Eropa dan pro-Rusia.
Krisis politik, korupsi, dan perang di wilayah Timur Ukraina (Donbass) telah menghambat kemajuan demokratisasi dan mengakibatkan ketidakstabilan politik yang berkelanjutan.
Kini Ukraina justru terlibat perang melawan Rusia. Negara-negara Barat terus mendukung Kiev dengan mengirim berbagai persenjataan berat untuk mengalahkan Moskow.
Inggris dan Amerika Serikat juga menentang sejumlah inisiatif perdamaian untuk mengakhiri perang Ukraina yang diusulkan berbagai pihak seperti China, PBB, dan Paus Fransiskus.
2. Mesir
tulis komentar anda