Negara-Negara Terkaya dan Termiskin di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Selasa, 23 Mei 2023 - 11:22 WIB
WASHINGTON - Pandemi Covid-19, inflasi yang tinggi dan ketegangan geopolitik menyebabkan suatu bangsa bisa menjadi paling miskin dan paling kaya. Produk domestik bruto ( PDB ) per kapita bisa memberikan penilaian tentang siapa paling kaya dan siapa paling miskin.
Dengan dasar PDB per kapita yang ditentukan dengan total barang dan layanan yang dihasilkan suatu negara dalam setahun, maka bisa dipastikan negara yang kaya adalah Amerika Serikat (AS), China, Jepang, dan Jerman. Namun, negara seperti Singapura dan Luxembourg yang juga memiliki posisi yang kuat.
Yang menjadi permasalahan adalah PDB tidak bisa mengukur ketimpangan pendapatan. Bagaimana suatu negara yang kaya ternyata memiliki distribusi pendapatan yang tak merata. Itulah kenapa PDB per kapita dan tingkat pertumbuhannya bisa menceritakan tentang bagaimana kekayaan sosial bagi seseorang apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
Berikut adalah 4 negara terkaya dan 4 negara termiskin di dunia versi Global Finance. Di mana posisi Indonesia?
1. Irlandia (USD145.196 atau Rp2,15 miliar)
Irlandia dengan penduduk sebanyak 5 juta jiwa pernah dihantam krisis keuangan pada 2008, tetapi dengan dukungan reformasi politik dengan pemotongan sektor publik dan restrukturisasi perbankan, negara kepulauan itu mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Irlandia juga menjadi tempat perlindungan banyak perusahaan dan korporasi dunia karena pajak yang rendah. Pada 2010-an, banyak perusahaan AS memindahkan finansial mereka ke Irlandia dengan pajak korporasi hanya 12,5%. Tapi, kabarnya Irlandia berencana menaikkan pajak korporasi hingga 15% pada 2024 mengikuti standar global.
2. Luxembourg (USD142.490 atau Rp2,11 miliar)
Luxembourg menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya menjadi negara kaya di Eropa. Negara itu menjamin kehidupan yang baik bagi warganya, baik perumahan, kesehatan hingga pendidikan. Standar kehidupan di negara tersebut pun paling tinggi di zona Eropa. Didukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, PDB perkapita di negara tersebut selalu melebihi USD100.000 sejak 2014 dan selalu naik dan tidak pernah turun.
3. Singapura (USD133.895 atau Rp1,98 miliar)
Singapura menjadi negara yang cukup banyak menjadi tempat para miliarder. Itu tidak lain karena adanya fasilitas bebas pajak dan jaminan keamanan fiskal di negara tersebut. Eduardo Saverin, salah satu pendiri Facebook, meninggalkan AS untuk tinggal dan menetap di Singapura. Negara yang merdeka pada 1965 itu juga memiliki kebijakan yang ramah bisnis. Singapura juga menjadi pusat keuangan dan perdagangan.
Baca Juga: 5 Cara Negara G7 Mencegah Perang Baru
4. Qatar (USD124.848 atau Rp1,85 miliar)
Harga minyak saat ini yang naik, tapi minyak pernah mengalami penurunan pada 2010-an. Pada 2014, PDB per kapita warga Qatar lebih dari USD143.222, setahun kemudian, turun drastis, hingga dibawah USD100.000.
Tapi, perlahan-lahan, PDB per kapita selalu menunjukkan kenaikan. Dengan cadangan minyak dan gas yang melimpah, ditambah dengan jumlah penduduk hanya 3 juta jiwa, Qatar menjadi negara kaya selama 20 tahun terakhir.
Terus bagaimana posisi Indonesia?
102. Indonesia (USD15.855 atau Rp235 juta)
Posisi Indonesia tersebut masih beruntung karena terdapat lebih dari 90 negara dengan PDB per kapita yang lebih rendah.
Kemudian, ada empat negara dengan PDB per kapita paling rendah.
Ketika menentukan negara miskin atau kaya merupakan kesempatan untuk menilai standar kehidupan. Ketika krisis pandemi Covid-19, maka yang paling terdampak pada para pekerja di level bawah. Negara miskin pun justru semakin miskin karena tidak adanya akses bantuan. Ketika krisis minyak akibat ketegangan geopolitik, negara miskin juga memiliki posisi yang semakin sulit.
190. Somalia (USD1.374)
191. Central African Republic (USD1.127)
192. Burundi (USD891)
193. South Sudan (USD516)
Dengan dasar PDB per kapita yang ditentukan dengan total barang dan layanan yang dihasilkan suatu negara dalam setahun, maka bisa dipastikan negara yang kaya adalah Amerika Serikat (AS), China, Jepang, dan Jerman. Namun, negara seperti Singapura dan Luxembourg yang juga memiliki posisi yang kuat.
Yang menjadi permasalahan adalah PDB tidak bisa mengukur ketimpangan pendapatan. Bagaimana suatu negara yang kaya ternyata memiliki distribusi pendapatan yang tak merata. Itulah kenapa PDB per kapita dan tingkat pertumbuhannya bisa menceritakan tentang bagaimana kekayaan sosial bagi seseorang apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
Berikut adalah 4 negara terkaya dan 4 negara termiskin di dunia versi Global Finance. Di mana posisi Indonesia?
1. Irlandia (USD145.196 atau Rp2,15 miliar)
Irlandia dengan penduduk sebanyak 5 juta jiwa pernah dihantam krisis keuangan pada 2008, tetapi dengan dukungan reformasi politik dengan pemotongan sektor publik dan restrukturisasi perbankan, negara kepulauan itu mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Irlandia juga menjadi tempat perlindungan banyak perusahaan dan korporasi dunia karena pajak yang rendah. Pada 2010-an, banyak perusahaan AS memindahkan finansial mereka ke Irlandia dengan pajak korporasi hanya 12,5%. Tapi, kabarnya Irlandia berencana menaikkan pajak korporasi hingga 15% pada 2024 mengikuti standar global.
2. Luxembourg (USD142.490 atau Rp2,11 miliar)
Luxembourg menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya menjadi negara kaya di Eropa. Negara itu menjamin kehidupan yang baik bagi warganya, baik perumahan, kesehatan hingga pendidikan. Standar kehidupan di negara tersebut pun paling tinggi di zona Eropa. Didukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, PDB perkapita di negara tersebut selalu melebihi USD100.000 sejak 2014 dan selalu naik dan tidak pernah turun.
3. Singapura (USD133.895 atau Rp1,98 miliar)
Singapura menjadi negara yang cukup banyak menjadi tempat para miliarder. Itu tidak lain karena adanya fasilitas bebas pajak dan jaminan keamanan fiskal di negara tersebut. Eduardo Saverin, salah satu pendiri Facebook, meninggalkan AS untuk tinggal dan menetap di Singapura. Negara yang merdeka pada 1965 itu juga memiliki kebijakan yang ramah bisnis. Singapura juga menjadi pusat keuangan dan perdagangan.
Baca Juga: 5 Cara Negara G7 Mencegah Perang Baru
4. Qatar (USD124.848 atau Rp1,85 miliar)
Harga minyak saat ini yang naik, tapi minyak pernah mengalami penurunan pada 2010-an. Pada 2014, PDB per kapita warga Qatar lebih dari USD143.222, setahun kemudian, turun drastis, hingga dibawah USD100.000.
Tapi, perlahan-lahan, PDB per kapita selalu menunjukkan kenaikan. Dengan cadangan minyak dan gas yang melimpah, ditambah dengan jumlah penduduk hanya 3 juta jiwa, Qatar menjadi negara kaya selama 20 tahun terakhir.
Terus bagaimana posisi Indonesia?
102. Indonesia (USD15.855 atau Rp235 juta)
Posisi Indonesia tersebut masih beruntung karena terdapat lebih dari 90 negara dengan PDB per kapita yang lebih rendah.
Kemudian, ada empat negara dengan PDB per kapita paling rendah.
Ketika menentukan negara miskin atau kaya merupakan kesempatan untuk menilai standar kehidupan. Ketika krisis pandemi Covid-19, maka yang paling terdampak pada para pekerja di level bawah. Negara miskin pun justru semakin miskin karena tidak adanya akses bantuan. Ketika krisis minyak akibat ketegangan geopolitik, negara miskin juga memiliki posisi yang semakin sulit.
190. Somalia (USD1.374)
191. Central African Republic (USD1.127)
192. Burundi (USD891)
193. South Sudan (USD516)
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda