Eks Petinggi NATO: Barat Bantu Ukraina atau Konflik Langsung dengan Rusia!
Sabtu, 20 Mei 2023 - 14:25 WIB
Kubu garis keras Rusia telah mengancam sekutu-sekutu NATO dengan ancaman serangan nuklir atas dukungan mereka kepada Ukraina.
Sejauh ini, AS dan sekutunya telah menjanjikan USD150 juta bantuan ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi ke negara itu pada Februari 2022. Angka itu menurut lembaga think tank Jerman Kiel Institute pada Januari.
Tetapi saat Ukraina mempersiapkan kampanye serangan musim semi untuk mendorong militer Rusia mundur dari wilayah yang didudukinya di Ukraina timur dan selatan, Sir Richard memperingatkan bahwa Barat perlu lebih meningkatkan dukungannya.
Dia mengatakan Barat harus menyetujui permintaan Ukraina untuk jet tempur F-16 guna mengimbangi keunggulan Rusia di udara, meningkatkan pengeluaran pertahanan, dan meningkatkan jumlah amunisi yang dipasok ke Ukraina.
Seperti yang terjadi, katanya, Barat tidak siap untuk skenario terburuk--konflik langsung dengan Rusia.
"Kami masih jauh dari itu, [tetapi] [pola pikir baru] itu tidak terjadi," katanya.
Sir Richard menjabat sebagai wakil komandan sekutu tertinggi NATO di Eropa, dan pada tahun 2016 menulis sebuah buku, "2017: War with Russia: An Urgent Warning from Senior Military Command", di mana dia membayangkan kemungkinan hasil perang antara Rusia dan sekutu NATO.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Sejauh ini, AS dan sekutunya telah menjanjikan USD150 juta bantuan ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi ke negara itu pada Februari 2022. Angka itu menurut lembaga think tank Jerman Kiel Institute pada Januari.
Tetapi saat Ukraina mempersiapkan kampanye serangan musim semi untuk mendorong militer Rusia mundur dari wilayah yang didudukinya di Ukraina timur dan selatan, Sir Richard memperingatkan bahwa Barat perlu lebih meningkatkan dukungannya.
Dia mengatakan Barat harus menyetujui permintaan Ukraina untuk jet tempur F-16 guna mengimbangi keunggulan Rusia di udara, meningkatkan pengeluaran pertahanan, dan meningkatkan jumlah amunisi yang dipasok ke Ukraina.
Seperti yang terjadi, katanya, Barat tidak siap untuk skenario terburuk--konflik langsung dengan Rusia.
"Kami masih jauh dari itu, [tetapi] [pola pikir baru] itu tidak terjadi," katanya.
Sir Richard menjabat sebagai wakil komandan sekutu tertinggi NATO di Eropa, dan pada tahun 2016 menulis sebuah buku, "2017: War with Russia: An Urgent Warning from Senior Military Command", di mana dia membayangkan kemungkinan hasil perang antara Rusia dan sekutu NATO.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(mas)
tulis komentar anda