7 Negara yang Paling Ketat Peraturannya
Rabu, 17 Mei 2023 - 13:48 WIB
JAKARTA - Penegakan hukum menjadi hal penting dalam stabilitas politik di suatu negara. Karenanya, banyak negara memiliki peraturan yang ketat dengan tujuan untuk melindungi warganya.
Tujuan dari peraturan yang ketat adalah upaya mendisiplinkan warganya. Hal itu bisa saja berdampak positif demi terwujudnya ketertiban dan keteraturan di masyarakat.
Namun, peraturan yang ketat tersebut menimbulkan dua sisi yakni terbentuknya pemerintahan yang otoriter dan pemerintahan yang ingin mewujudkan kesejahteraan. Dua sisi itu menjadi hal nyata di dunia ini.
Peraturan yang ketat juga kadang terikat dengan tradisi yang berlaku di negara tersebut. Namun, hal itu juga terkait dengan agama.
Berikut adalah 7 negara yang memiliki peraturan ketat.
1. Singapura
Foto/Reuters
Singapura mungkin negara yang kecil, biasanya disebut dengan negara kota. Tapi, pemerintahan di Singapura memiliki implementasi yang tegas dalam menerapkan peraturan dan kebijakan, termasuk bagi para turis dan ekspatriat.
Siapapun yang melanggar hukum, mereka akan didenda.
Misalnya, meludah di jalanan juga dilarang, dan siapa yang melanggar akan didenda. Merokok di tempat publik juga dilarang, bagi yang melanggar akan didenda dengan jumlah besar.
Mengenakan pakaian yang salah ketika berpergian, bisa jadi akan dihukum penjara.
Hal-hal sepele saja diatur dengan ketat, apalagi hal yang berat. Terorisme dan narkotika menjadi kasus kriminal dengan hukuman berat hingga hukuman mati.
Tapi, berkat aturan yang ketat tersebut, itu menjadikan Singapura sebagai negara maju dengan standar kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan negara di Eropa.
2. Jepang
Foto/Rueters
Banyak orang menyakini sistem feodalisme di Jepang masih berpengaruh kepada pemerintahan modern hingga sistem bisnisnya.
Hierarki otoritas masih ada dalam semua struktur, baik di rumah tangga, sekolah, kantor, hingga tempat kerja. Semua orang akan menghormati orang yang memiliki jabatan lebih tinggi.
Perusahaan Jepang juga memiliki aturan ketat yang berlaku bagi semua pegawainya dari CEO hingga level terendah. Mereka harus menjalani kinerja yang baik dan menyelesaikan tugas dengan sempurna.
Aturan yang paling ketat di Jepang adalah dilarang berbicara mengenai Perang Dunia II dan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.
3. China
Foto/Reuters
China menjadi negara dengan ekonomi yang sedang bersinar. Meskipun China disebut sebagai negara dengan citra yang positif dan kerap bersitegang dengan negara tetangga, China tetaplah sebagai negara komunis.
Satu catatan penting tentang komunisme adalah tidak boleh ada orang yang bisa melebihi pemerintah.
Gerakan propaganda anti-pemerintah akan dilacak dan dilarang. Siapa yang bertanggungjawab akan dibungkam.
Pemikiran dan pengaruh Barat juga dianggap sebagai kejahatan di China. Dengan begitu, media dan internet dikontrol ketat.
Tak diperbolehkan orang China berdiskusi tentang pemberontakan, perubahan, reformasi, dan demonstrasi, apalagi Demonstrasi Tiananmen 1989.
4. Kuba
Kuba merupakan surga cerutu. Negara itu juga kini dikenal sebagai destinasi liburan berkelas yang menawarkan pantai bak surga dan musik Latin.
Tapi, Kuba merupakan negara komunis. Warga pun dilarang berbicara melawan pemerintah.
Internet juga diatur dengan ketat. Penulis yang mengkritik pemerintah akan dipenjara.
Meskipun Kuba dikenal dengan pesta dan alkohol, tetapi musik Reggaeton menjadi sesuatu yang terlarang.
5. Arab Saudi
Arab Saudi kini menjadi negara yang sedang bersiap membuka tirai dan menyambut wisatawan.
Peraturan yang ketat di Saudi terikat dengan agama.
Dulu, perempuan saudi tak diizinkan mengendarai mobil, tetapi kini sudah diizinkan. Namun, internet masih dibatasi serta kebebasan pers menjadi hal yang sulit diwujudkan. Jurnalis akan dipenjara jika mengkritik pemerintah.
Bahkan, warga sipil yang menentang kerajaan juga bisa dihukum mati.
6. Korea Utara
Korea Utara (Korut) merupakan negara yang paling komunis. Korut masih menerima turis dari negara lain, selain Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).
Wisatawan yang berlibur ke Korut harus mendapatkan pemandu personal. Pemandu itu yang akan menemani wisatawan setiap harinya untuk menjamin mereka tidak melanggar aturan, seperti berbicara mengkritik pemerintah.
Korut merupakan negara yang mengontrol segala urusan kehidupan masyarakatnya, mulai dari televisi, radio, dan media. Konten dari berita televisi juga harus disensor.
Akses internet hanya diberikan kepada pejabat saja. Aktivitas online juga dimonitor dengan ketat.
Bagi warga Korut, pergerakan mereka juga sangat terbatas. Mereka juga dilarang berkeliaran di taman. Setiap beraktivitas di luar, mereka harus memiliki alasan yang valid.
Hubungan seks antar pasangan yang belum menikah juga dilarang. Polisi juga memiliki tugas untuk mengawasi hal itu.
Korut juga memiliki aturan berpakaian yang ketat. Perempuan tak boleh mengenakan pant atau celana ketat. Lelaki juga harus bercukur setiap 15 hari sekali.
Hukuman bagi yang melanggar adalah kerja paksa selama periode waktu tertentu.
7. Iran
Foto/Reuters
Sama seperti Saudi, Iran menerapkan aturan ketat juga dikaitkan dengan agama dan penerapan hukum Syariah.
Tapi, Iran melarang aksi propaganda terhadap pemerintah. Mengakses media sosial seperti Facebook, Google +, dan YouTube juga dilarang.
Gaya rambut pria juga diatur dengan ketat dan dilarang memiliki model rambut yang dilarang dalam Islam. Perempuan yang keluar rumah harus mengenakan hijab yang menutupi rambut dan dilarang memakai jeans ketat.
Musik barat seperti jazz dan rock dilarang keras.
Tujuan dari peraturan yang ketat adalah upaya mendisiplinkan warganya. Hal itu bisa saja berdampak positif demi terwujudnya ketertiban dan keteraturan di masyarakat.
Namun, peraturan yang ketat tersebut menimbulkan dua sisi yakni terbentuknya pemerintahan yang otoriter dan pemerintahan yang ingin mewujudkan kesejahteraan. Dua sisi itu menjadi hal nyata di dunia ini.
Peraturan yang ketat juga kadang terikat dengan tradisi yang berlaku di negara tersebut. Namun, hal itu juga terkait dengan agama.
Berikut adalah 7 negara yang memiliki peraturan ketat.
1. Singapura
Foto/Reuters
Singapura mungkin negara yang kecil, biasanya disebut dengan negara kota. Tapi, pemerintahan di Singapura memiliki implementasi yang tegas dalam menerapkan peraturan dan kebijakan, termasuk bagi para turis dan ekspatriat.
Siapapun yang melanggar hukum, mereka akan didenda.
Misalnya, meludah di jalanan juga dilarang, dan siapa yang melanggar akan didenda. Merokok di tempat publik juga dilarang, bagi yang melanggar akan didenda dengan jumlah besar.
Mengenakan pakaian yang salah ketika berpergian, bisa jadi akan dihukum penjara.
Hal-hal sepele saja diatur dengan ketat, apalagi hal yang berat. Terorisme dan narkotika menjadi kasus kriminal dengan hukuman berat hingga hukuman mati.
Tapi, berkat aturan yang ketat tersebut, itu menjadikan Singapura sebagai negara maju dengan standar kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan negara di Eropa.
2. Jepang
Foto/Rueters
Banyak orang menyakini sistem feodalisme di Jepang masih berpengaruh kepada pemerintahan modern hingga sistem bisnisnya.
Hierarki otoritas masih ada dalam semua struktur, baik di rumah tangga, sekolah, kantor, hingga tempat kerja. Semua orang akan menghormati orang yang memiliki jabatan lebih tinggi.
Perusahaan Jepang juga memiliki aturan ketat yang berlaku bagi semua pegawainya dari CEO hingga level terendah. Mereka harus menjalani kinerja yang baik dan menyelesaikan tugas dengan sempurna.
Aturan yang paling ketat di Jepang adalah dilarang berbicara mengenai Perang Dunia II dan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.
3. China
Foto/Reuters
China menjadi negara dengan ekonomi yang sedang bersinar. Meskipun China disebut sebagai negara dengan citra yang positif dan kerap bersitegang dengan negara tetangga, China tetaplah sebagai negara komunis.
Satu catatan penting tentang komunisme adalah tidak boleh ada orang yang bisa melebihi pemerintah.
Gerakan propaganda anti-pemerintah akan dilacak dan dilarang. Siapa yang bertanggungjawab akan dibungkam.
Pemikiran dan pengaruh Barat juga dianggap sebagai kejahatan di China. Dengan begitu, media dan internet dikontrol ketat.
Tak diperbolehkan orang China berdiskusi tentang pemberontakan, perubahan, reformasi, dan demonstrasi, apalagi Demonstrasi Tiananmen 1989.
4. Kuba
Kuba merupakan surga cerutu. Negara itu juga kini dikenal sebagai destinasi liburan berkelas yang menawarkan pantai bak surga dan musik Latin.
Tapi, Kuba merupakan negara komunis. Warga pun dilarang berbicara melawan pemerintah.
Internet juga diatur dengan ketat. Penulis yang mengkritik pemerintah akan dipenjara.
Meskipun Kuba dikenal dengan pesta dan alkohol, tetapi musik Reggaeton menjadi sesuatu yang terlarang.
5. Arab Saudi
Arab Saudi kini menjadi negara yang sedang bersiap membuka tirai dan menyambut wisatawan.
Peraturan yang ketat di Saudi terikat dengan agama.
Dulu, perempuan saudi tak diizinkan mengendarai mobil, tetapi kini sudah diizinkan. Namun, internet masih dibatasi serta kebebasan pers menjadi hal yang sulit diwujudkan. Jurnalis akan dipenjara jika mengkritik pemerintah.
Bahkan, warga sipil yang menentang kerajaan juga bisa dihukum mati.
6. Korea Utara
Korea Utara (Korut) merupakan negara yang paling komunis. Korut masih menerima turis dari negara lain, selain Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).
Wisatawan yang berlibur ke Korut harus mendapatkan pemandu personal. Pemandu itu yang akan menemani wisatawan setiap harinya untuk menjamin mereka tidak melanggar aturan, seperti berbicara mengkritik pemerintah.
Korut merupakan negara yang mengontrol segala urusan kehidupan masyarakatnya, mulai dari televisi, radio, dan media. Konten dari berita televisi juga harus disensor.
Akses internet hanya diberikan kepada pejabat saja. Aktivitas online juga dimonitor dengan ketat.
Bagi warga Korut, pergerakan mereka juga sangat terbatas. Mereka juga dilarang berkeliaran di taman. Setiap beraktivitas di luar, mereka harus memiliki alasan yang valid.
Hubungan seks antar pasangan yang belum menikah juga dilarang. Polisi juga memiliki tugas untuk mengawasi hal itu.
Korut juga memiliki aturan berpakaian yang ketat. Perempuan tak boleh mengenakan pant atau celana ketat. Lelaki juga harus bercukur setiap 15 hari sekali.
Hukuman bagi yang melanggar adalah kerja paksa selama periode waktu tertentu.
7. Iran
Foto/Reuters
Sama seperti Saudi, Iran menerapkan aturan ketat juga dikaitkan dengan agama dan penerapan hukum Syariah.
Tapi, Iran melarang aksi propaganda terhadap pemerintah. Mengakses media sosial seperti Facebook, Google +, dan YouTube juga dilarang.
Gaya rambut pria juga diatur dengan ketat dan dilarang memiliki model rambut yang dilarang dalam Islam. Perempuan yang keluar rumah harus mengenakan hijab yang menutupi rambut dan dilarang memakai jeans ketat.
Musik barat seperti jazz dan rock dilarang keras.
(ahm)
tulis komentar anda