6 Dampak Buruk Debt Ceiling bagi Rakyat Amerika Serikat

Rabu, 17 Mei 2023 - 12:47 WIB
Ilustrasi mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Foto/Reuters
WASHINGTON - Kongres Amerika Serikat (AS) harus meningkatkan debt ceiling atau batasan utang sebelum pemerintah mengeluarkan uang untuk membayar utang. Tanggal tenggat waktunya antara Juni dan September.

Jika tidak ada kesepakatan, maka AS akan mengalami banyak konsekuensi buruk. Yang menjadi korban adalah rakyat AS.

Tapi, Partai Republik yang menguasai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Partai Demokrat yang memimpin di Senat masih bersitegang mengenai debt ceiling tersebut. Kedua partai tersebut sangat paham bahwa gagal bayar utang karena tidak ada kesepakatan debt ceiling akan menjadi bencana.



Berikut 6 konsekuensi buruk jika tidak ada kesepakatan debt ceiling.



1. Pelayanan Pemerintah Berhenti



Foto/Reuters

Jika AS mencapai default atau gagal bayar utang karena tidak ada kesepakatan debt ceiling, maka layanan pemerintah terganggu. Pemerintah AS tak bisa membayar jaminan sosial dan Medicaid karena tidak boleh meminjam uang untuk membayar layanan tersebut.

2. Bunga Bank Tinggi

Pasar obligasi sudah turun karena adanya risiko gagal bayar. Penjualan saham obligasi milik Pemerintah AS akan terguncang karena nilainya tak menentu.

Akibat suku bunga yang tinggi memicu inflasi dan melemahkan ekonomi. Pemerintah AS akan semakin repot jika terjadi krisis karena harus meminjam utang lagi.

3. Pasar Saham Panik



Foto/Reuters

Ekonom memperingatkan bahwa bunga bank yang tinggi menyebabkan para pemegang utang akan melepas obligasinya. Itu akan menciptakan kekacauan seperti krisis 2008.

Jika tidak diantisipasi, bisa jadi lebih parah. Tak ada orang bisa mengetahui kedepannya.



4. Kekacauan Pasar Uang

Analis mengkhawatirkan tentang ancaman kegagalan kesepakatan batas utang yang menyebabkan kekacauan pasar uang. Hal itu pernah terjadi pada 2008. Investor panik sehingga mereka menarik uang dari deposito. Jika tak segera diatasi, maka pemerintah harus menstabilkan pasar.

5. Ketidakstabilan politik



Foto/Reuters

Ketegangan mengenai debt ceiling itu menjelang pemilu presiden pada 2024. Para anggota parlemen berusaha menarik simpati dan dukungan dari masyarakat. Isu tersebut juga menjadi manuver para politikus.

Debt ceiling juga menjadi pesan tentang dampak politik polarisasi yang sangat masif di AS. Demokrat menuding Partai Republik sedang menyandera ekonomi dengan mengajukan pemotongan dana pada kebijakan yang rentan. Sedangkan Republik menegaskan bahwa meningkatkan batas utang tanpa pemotongan belanja adalah hal yang tak bertanggungjawab.

6. Memicu Resesi yang Lebih Parah

Jika Kongres tidak menyelesaikan isu fiskal yang memicu lembaga penilai kredit menilai rendah utang AS, maka itu akan berdampak panjang terhadap ekonomi dan dolar.

Dolar AS sedang ditekan dikarenakan bank sentral The Fed menaikkan suku bunga dan pengaruh geopolitik akibat perang di Ukraina.

Warga asing yang menjadi pemegang sebagian utang AS akan memilih menjual obligasi di pasar.

Jika tidak ada kesepakatan, maka AS bisa mengalami resesi pada tahun ini. Suku bunga yang tinggi akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun karena biaya hidup juga meningkat.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More