7 Fakta tentang Kemal Kilicdaroglu, Pesaing Erdogan di Pilpres Turki

Senin, 15 Mei 2023 - 15:07 WIB
Lahir di Provinsi Tunceli, Turki timur, Kilicdaroglu merintis karier sebagai akuntan pemerintah. Dia bekerja selama 20 tahun

memimpin institute asuransi sosial Turki. Dia meninggalkan karier sipilnya pada 1999 dan bergabung dengan Partai Demokratik Sol (Demokratik Kiri) saat dipimpin Perdana Menteri (PM) Bulent Ecevit.

Pada 1999, dia beralih ke CHP dan masuk parlemen tiga tahun kemudian sebagai deputi untuk Istanbul. Dia membangun reputasi sebagai pejuang yang melawan korupsi. Meskipun gagal dalam pencalonan wali kota Istanbul pada 2009, Kilicdaroglu mendapatkan dukungan untuk memimpin partainya setelah para petinggi terjebak dalam skandal seks.

Selama 13 tahun kepemimpinannya di CHP, partai tertua di Turki, yang didirikan oleh pendiri negara Mustafa Kemal Ataturk, Kilicdaroglu mampu menjauhkan partai tersebut dari akar Kemal. Dia menjadikan CHP sebagai partai berhaluan demokratis sosial untuk meraih dukungan pemilih konservatif yang menjadi basis pendukung Erdogan. Hal itu menjadikan CHP mampu memenangkan pemilu lokal di Istanbul dan Ankara.

Untuk menjauhkan dirinya dari citra birokrat, Kilicdaroglu pernah melakukan Pawai untuk Keadilan dengan berjalan kali dari Ankara ke Istabul sejauh 450 km. Itu sebagai protes terhadap penahanan deputi CHP dan upaya pemerintah mengungkap dalang kudeta 2016.

2. Pengikuti Sekte Alevi

Keyakinan Kilicdaroglu menjadi polemik dan kontroversi di Turki. Itu dikarenakan dia menganut keyakinan Alevi. Alevi merupakan sekte minoritas yang menggabungkan ajaran Islam Syiah, Sufi, dan tradisi Anatolia. Penganut Alevi diperkirakan mencapai 15% dari penduduk Turki.

Mengetahui kalau keyakinannya itu tidak menguntungkan dirinya, Kilicdaroglu jarang berbicara mengenai hal tersebut. Dia selalu berkilah ketika berbicara mengenai hal tersebut. Dia mengklaim bahwa dia berjuang untuk semua penduduk tanpa melihat agam, dan etnik.

3. Kirim Pengungsi ke Negara Asal

Selain menjanjikan demokrasi, Kilicdaroglu ingin mengirim 3,6 juta pengungsi Suriah di Turki kembali ke negaranya dalam waktu dua tahun. Kebijakan itu mendapatkan dukungan dari mayoritas rakyat Turki yang khawatir dengan banyaknya warga Suriah tinggal di negara tersebut selama bertahun-tahun.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More