Thailand Memanas Jelang Pemilu, Jenderal Narongpan Janji Tak Lakukan Kudeta

Sabtu, 13 Mei 2023 - 00:33 WIB
Perdana menteri akan dipilih oleh 500 anggota Parlemen terpilih dan 250 anggota senat—yang anggotanya ditunjuk oleh junta Prayut, mendukung partai-partai yang terkait dengan militer.

Pheu Thai mendesak para pendukungnya untuk memberikan kemenangan telak untuk menghentikan militer dari mempertahankan kekuasaan, seperti yang terjadi pada 2019 ketika Prayut menggunakan dukungan senat untuk menjadi perdana menteri yang memimpin koalisi multi-partai yang kompleks.

Ribuan pendukung diperkirakan akan hadir pada kampanye terakhir yang ramai dan penuh warna untuk partai-partai utama.

Ini adalah dorongan besar terakhir dalam pemilu pertama sejak protes pro-demokrasi hampir tiga tahun lalu mengguncang kerajaan dengan seruan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk reformasi kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn yang sangat kaya.

Saingan oposisi utama Pheu Thai, Move Forward Party, tampaknya telah memanfaatkan sebagian besar energi gerakan protes yang dipimpin kaum muda, yang menyuarakan ketidakpuasan mendalam terhadap sistem politik lama.

Prayut (69) menyebut dirinya sebagai pria dengan pengalaman yang dibutuhkan untuk memimpin negara melalui masa-masa yang penuh gejolak.

Tapi dia telah mengawasi stagnasi ekonomi dan lonjakan besar-besaran dalam penggunaan undang-undang penistaan kerajaan yang kejam.

Lebih dari 200 orang telah dituduh menghina monarki setelah protes tahun 2020.

Kelompok hak asasi manusia (HAM) menuduh pemerintah yang didukung militer Prayut menyalahgunakan undang-undang karena menindak perbedaan pendapat.

Thailand selama dua dekade terakhir telah terkunci dalam siklus protes jalanan, kudeta dan perintah pengadilan untuk membubarkan partai politik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More