Menteri Inggris: Tak Ada Bukti Rusia Intervensi Referendum Brexit
Rabu, 22 Juli 2020 - 15:02 WIB
LONDON - Tidak ada bukti campur tangan Rusia dalam referendum Brexit 2016 dan mata-mata Inggris tidak mengalihkan perhatiannya dari Rusia. Hal itu diungkapkan Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps.
"Perlu ada beberapa bukti bahwa ada masalah di sana - yang tidak ada," kata Shapps kepada Sky ketika ditanya apakah harus ada penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan campur tangan Rusia dalam referendum Uni Eropa seperti dilansir dari Reuters, Rabu (22/7/2020).
Sebelumnya komite intelijen dan keamanan parlemen Inggris mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Selasa bahwa ada indikasi sumber terbuka jika Rusia telah berusaha untuk mempengaruhi kampanye Brexit tetapi tidak ada bukti yang dihasilkan.
"Saya kira itu bukan alasan mengapa dinas intelijen mengalihkan perhatian," kata Shapps kepada Sky.
Laporan ini muncul lebih dari setahun setelah munculnya tuduhan Moskow berusaha mengintervensi pemilihan umum 2019 di Inggris dan pemungutan suara Brexit 2016 serta referendum kemerdekaan Skotlandia yang gagal pada 2014. (Baca: Intervensi Rusia di Inggris: Mata-mata, Hack Pemilu hingga Pembunuhan )
Laporan ini sekaligus mengkonfirmasi apa yang telah lama dicurigai politisi Inggris bahwa Kremlin telah menggunakan spionase dan beragam bentuk subversi, termasuk serangan siber, kampanye disinformasi dan pembunuhan yang disponsori negara untuk melemahkan proses demokrasi Inggris serta memecah aliansi seperti NATO dan Uni Eropa. (Baca: Dituding Intervensi Masalah Politik Inggris, Kremlin: Tuduhan Tidak Berdasar )
"Perlu ada beberapa bukti bahwa ada masalah di sana - yang tidak ada," kata Shapps kepada Sky ketika ditanya apakah harus ada penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan campur tangan Rusia dalam referendum Uni Eropa seperti dilansir dari Reuters, Rabu (22/7/2020).
Sebelumnya komite intelijen dan keamanan parlemen Inggris mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Selasa bahwa ada indikasi sumber terbuka jika Rusia telah berusaha untuk mempengaruhi kampanye Brexit tetapi tidak ada bukti yang dihasilkan.
"Saya kira itu bukan alasan mengapa dinas intelijen mengalihkan perhatian," kata Shapps kepada Sky.
Laporan ini muncul lebih dari setahun setelah munculnya tuduhan Moskow berusaha mengintervensi pemilihan umum 2019 di Inggris dan pemungutan suara Brexit 2016 serta referendum kemerdekaan Skotlandia yang gagal pada 2014. (Baca: Intervensi Rusia di Inggris: Mata-mata, Hack Pemilu hingga Pembunuhan )
Laporan ini sekaligus mengkonfirmasi apa yang telah lama dicurigai politisi Inggris bahwa Kremlin telah menggunakan spionase dan beragam bentuk subversi, termasuk serangan siber, kampanye disinformasi dan pembunuhan yang disponsori negara untuk melemahkan proses demokrasi Inggris serta memecah aliansi seperti NATO dan Uni Eropa. (Baca: Dituding Intervensi Masalah Politik Inggris, Kremlin: Tuduhan Tidak Berdasar )
(ber)
tulis komentar anda