4 Alasan Wagner Akan Menyerah, Salah Satunya Banyak Tentara Tewas
Rabu, 10 Mei 2023 - 11:52 WIB
Dalam pandangan Yohann Michel, analis perang dari International Institute for Strategic Studies, mengatakan bahwa Wagner sudah siap melempar handuk sebagai tanda kekalahan. "Wagner juga ingin meregrup ulang pasukannya di lapangan," kata Michel.
3. Salah Strategi dalam Pertempuran
Pakar intelijen militer Andrii Cherniak mengatakan bahwa Wagner menganggap strategi perang di Ukraina, khususnya di Bakhmut, sudah salah. Wagner sudah memprotes kepada militer Rusia atas kesalahan tersebut. Tapi, hal tersebut tidak direspons dengan baik.
Prigozhin bahkan mempertanyakan kemampuan Rusia untuk melindungi negaranya dari serangan balik Ukraina. "Negara Rusia tak mampu melindungi negaranya sendiri," kata Prigozhin. Dia menuding, para jenderal militer Rusia berusaha membohongi Presiden Vladimir Putin. Dia juga mengatakan para jenderal sudah berkhianat kepada negara.
4. Tentara Bayaran Tak Berpengalaman
Wagner pernah menyatakan bahwa mereka merekrut tentara bayaran berasal dari para narapidana. Mereka menjanjikan para narapidana itu bisa mendapatkan jaminan kebebasan setelah bertempur selama setengah tahun di garda depan. Itu menjadikan pasukan Wagner tidak memiliki banyak pengalaman tempur. Itu menjadikan banyak tentara bayaran tersebut menjadi sasaran empuk serangan tentara Ukraina.
Perekrutan para narapidana yang menjadi tentara bayaran itu dilaksanakan sejak September 2022. Namun, sejak Januari 2023, Wagner mengklaim sudah tidak lagi merekrut para narapidana. Para narapidana itu dijanjikan gaji sebesar USD2.500 atau Rp36 juta per bulan.
Baca Juga
3. Salah Strategi dalam Pertempuran
Pakar intelijen militer Andrii Cherniak mengatakan bahwa Wagner menganggap strategi perang di Ukraina, khususnya di Bakhmut, sudah salah. Wagner sudah memprotes kepada militer Rusia atas kesalahan tersebut. Tapi, hal tersebut tidak direspons dengan baik.
Prigozhin bahkan mempertanyakan kemampuan Rusia untuk melindungi negaranya dari serangan balik Ukraina. "Negara Rusia tak mampu melindungi negaranya sendiri," kata Prigozhin. Dia menuding, para jenderal militer Rusia berusaha membohongi Presiden Vladimir Putin. Dia juga mengatakan para jenderal sudah berkhianat kepada negara.
4. Tentara Bayaran Tak Berpengalaman
Wagner pernah menyatakan bahwa mereka merekrut tentara bayaran berasal dari para narapidana. Mereka menjanjikan para narapidana itu bisa mendapatkan jaminan kebebasan setelah bertempur selama setengah tahun di garda depan. Itu menjadikan pasukan Wagner tidak memiliki banyak pengalaman tempur. Itu menjadikan banyak tentara bayaran tersebut menjadi sasaran empuk serangan tentara Ukraina.
Perekrutan para narapidana yang menjadi tentara bayaran itu dilaksanakan sejak September 2022. Namun, sejak Januari 2023, Wagner mengklaim sudah tidak lagi merekrut para narapidana. Para narapidana itu dijanjikan gaji sebesar USD2.500 atau Rp36 juta per bulan.
(ahm)
tulis komentar anda