4 Orang yang Pernah Gugat Tuhan di Pengadilan, Ada yang Dinyatakan Menang

Rabu, 10 Mei 2023 - 05:23 WIB
Ada empat orang di dunia ini yang pernah menggugat Tuhan di pengadilan. Konyolnya, ada yang dinyatakan menang kasus. Foto/SINDOnews.com/Ilustrasi
JAKARTA - Orang mengajukan gugatan sudah lumrah terjadi di pengadilan di seluruh dunia. Namun apa jadinya jika yang digugat itu Tuhan?

Orang menggugat Tuhan di pengadilan terdengar aneh dan gila. Tapi itu benar-benar terjadi di dunia ini.





Ini 4 Orang yang Pernah Gugat Tuhan di Pengadilan



1. Betty Penrose



Seorang pengacara Arizona, Amerika Serikat (AS), bernama Russel T. Tansie pernah mengajukan gugatan terhadap Tuhan pada tahun 1970. Gugatan itu atas nama sekretarisnya, Betty Penrose.



Penggugat meminta ganti rugi sebesar USD100.000. Penrose menyalahkan Tuhan atas "kelalaian"-Nya, membiarkan petir menyambar rumahnya.

Konyolnya lagi, ketika Tuhan "gagal muncul di pengadilan", Penrose dinyatakan memenangkan kasus tersebut secara default.



2. Ernie Chambers



Ernie Chambers adalah Senator Negara Bagian Nebraska, Amerika Serikat (AS), ketika dia menggugat Tuhan di pengadilan pada 2007.

Media lokal, KETV Omaha, pada saat itu melaporkan bahwa gugatan Chambers: "Ingin mencari perintah permanen yang memerintahkan Tuhan untuk menghentikan aktivitas berbahaya tertentu dan membuat ancaman teroris."

Menurut penggugat, tergugat telah menyebabkan banjir yang menakutkan, gempa bumi yang mengerikan, angin topan yang dahsyat, tornado yang mengerikan, wabah penyakit sampar, kelaparan yang ganas, kekeringan yang menghancurkan, perang genosida, cacat lahir, dan sejenisnya.

Chambers mengeklaim bahwa dia telah mencoba untuk mengingatkan Tuhan tentang gugatan yang akan datang dengan berteriak: "Keluar, keluar, di mana pun Anda berada", tetapi upaya tersebut gagal menarik perhatian Tuhan.

Chambers selanjutnya mengeklaim bahwa dia memiliki yurisdiksi untuk menuntut Yang Mahakuasa. "Karena, yang Mahahadir, [Dia] secara pribadi hadir di Douglas County," katanya saat itu.

Gugatan itu tidak masuk akal, tapi itulah intinya. Gugatan tersebut diajukan di tengah kasus pelecehan seksual yang kontroversial di mana hakim distrik melarang penggugat, seorang wanita Nebraska, menggunakan kata pemerkosaan atau korban selama persidangan.

Setelah dua pembatalan sidang,wanita itu menggugat hakim karena melanggar haknya atas kebebasan berbicara—namun hakim federal menganggap gugatan itu secara hukum "sembrono", yaitu, tidak pantas. Ini terjadi setelah undang-undang Nebraska yang semakin membatasi tuntutan hukum yang sembrono.

Bagi Chambers, ini tampaknya menjadi titik nyala. Dengan menggugat Tuhan, dia berharap untuk membuat pernyataan politik: Bahwa pengadilan harus diminta untuk mengadili sebuah kasus, tidak peduli betapa remehnya itu. “Konstitusi mengharuskan pintu gedung pengadilan terbuka,” katanya.

“Jadi Anda tidak bisa melarang pengajuan gugatan. Siapa pun dapat menuntut siapa pun yang mereka pilih, bahkan Tuhan.”

Pada bulan Agustus 2008, Chambers dan Tuhan mendapatkan hari mereka di pengadilan, dengan hakim Pengadilan Distrik Douglas County Marlon Polk memimpin dan "meja kosong disediakan untuk Tuhan dan pengacara Tuhan," menurut Associated Press.

Dalam keputusan setebal empat halaman, Polk menolak gugatan tersebut karena alamat rumah Tuhan tidak terdaftar. Karena Tuhan tidak dapat dipanggil dengan benar, kasusnya tidak dapat dilanjutkan.

“Mengingat bahwa pengadilan ini menemukan bahwa tidak akan pernah ada layanan yang diberikan kepada 'tergugat' yang disebutkan, gugatan ini dibatalkan dengan prasangka,” tulis hakim dalam putusannya.



3. Pavel M



Pada tahun 2005, seorang tahanan Rumania yang diidentifikasi sebagai Pavel M, menjalani hukuman 20 tahun setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan.

Dia kemudian mengajukan tuntutan hukum terhadap Gereja Ortodoks Rumania, sebagai perwakilan Tuhan di Rumania, karena gagal menjaganya dari Iblis, yang pada dasarnya menyatakan bahwa pembaptisannya telah menjadi kontrak yang mengikat.

Gugatan tersebut dibatalkan karena tergugat, Tuhan, bukan individu atau perusahaan, dan karena itu tidak tunduk pada yurisdiksi pengadilan sipil.



4. Chandan Kumar Singh



Chandan Kumar Singh, seorang pengacara asal Bihar, India, menggugat Dewa Hindu, Rama, karena menganiaya istrinya, Dewi Sita. Pengadilan menolak kasusnya, menyebutnya "tidak praktis".
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More