Amerika Serikat Dituduh sebagai Pencuri Minyak Suriah, Benarkah?

Rabu, 10 Mei 2023 - 00:33 WIB
Laporan berita itu mencatat bahwa perjanjian itu disetujui oleh AS untuk menjaga Rusia, pemerintah Assad di Suriah, dan pasukan teroris ISIS yang sempat menguasai kawasan itu dari keuntungan produksi minyak di sana.

Sebuah laporan diterbitkan oleh Esquire mengungkapkan bagaimana Delta Crescent pertama kali diberikan kontrak dan kesulitan perusahaan selanjutnya dirasakan di era pemerintahan Joe Biden.

Lisensi perusahaan berakhir pada tahun 2021, di mana laporan pada saat itu menunjukkan bahwa Gedung Putih berencana untuk mengabaikan dukungan untuk operasi minyak di Suriah.

“Minyak Suriah untuk rakyat Suriah. Amerika Serikat tidak memiliki, mengontrol, atau mengelola sumber daya apa pun, kami juga tidak menginginkannya,” kata Departemen Luar Negeri AS melalui juru bicaranya kepada AFCL.

Juru bicara itu mengatakan departemen tidak mengomentari operasi perusahaan swasta di sana.

Juru bicara tersebut juga mengatakan kepada AFCL bahwa SDF akan terus menolak akses ISIS ke pendapatan minyak dan gas di timur laut Suriah, yang sebelumnya digunakan untuk mendanai kampanye terornya.

Office of Foreign Assets Control (OFAC) Departemen Keuangan AS, yang pertama kali mengesahkan kesepakatan minyak Delta Crescent di Suriah, sekarang hanya mengizinkan LSM untuk membeli produk minyak sulingan dari Suriah.

Produk harus digunakan di Suriah untuk tujuan nirlaba. Ekstraksi minyak bukanlah aktivitas resmi, menurut Kode Peraturan Federal dan Lisensi Umum Suriah saat ini yang dikeluarkan oleh OFAC pada tahun 2022.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More