Profil Louis XIX, Raja Prancis yang Berkuasa Hanya 20 Menit
Jum'at, 05 Mei 2023 - 19:32 WIB
Dia sejatinya tidak pernah memerintah negara, karena setelah kematian ayahnya pada tahun 1836, dia adalah orang yang berpura-pura sebagai Louis XIX.
Louis yang juga tenar dengan panggilanAngoulême lahir di Versailles, satu tahun setelah kematian kakek buyutnya, Louis XV. Ibunya adalah Putri Maria Theresa dari Savoy (dikenal sebagai Marie Thérèse di Prancis)—putri Victor Amadeus III dari Sardinia dan Maria Antonia dari Spanyol.
Mengutip laman Britannica, ketika revolusi pecah pada 1789, dia meninggalkan Prancis bersama ayahnya. Pada 1799, dia menikahi sepupunya Marie Thérèse Charlotte, putri Louis XVI dan Marie-Antoinette.
Setelah tinggal di Polandia dan Inggris, Angoulême kembali ke Prancis pada tahun 1814 dan dengan bantuan Inggris menaikkan standar kerajaan lagi di Bordeaux.
Sebagai kepala pasukan royalis di selatan lembah Sungai Rhône, dia tidak dapat mencegah kembalinya Napoleon ke Paris. Setelah Waterloo dan pemugaran kedua Louis XVIII, Angoulême melayani LouisXVIII dengan setia.
Selama masa pemerintahan ayahnya, Charles X, dia bekerja untuk menyingkirkan tentara mantan perwira kekaisaran dan memimpin ekspedisi Prancis yang membantu memadamkan pemberontakan anti-Bourbon di Spanyol (1823). Pada tahun 1830, ketika Charles dipaksa turun takhta, Angoulême melepaskan klaimnya atas takhta dan pergi ke pengasingan.
Louis yang juga tenar dengan panggilanAngoulême lahir di Versailles, satu tahun setelah kematian kakek buyutnya, Louis XV. Ibunya adalah Putri Maria Theresa dari Savoy (dikenal sebagai Marie Thérèse di Prancis)—putri Victor Amadeus III dari Sardinia dan Maria Antonia dari Spanyol.
Mengutip laman Britannica, ketika revolusi pecah pada 1789, dia meninggalkan Prancis bersama ayahnya. Pada 1799, dia menikahi sepupunya Marie Thérèse Charlotte, putri Louis XVI dan Marie-Antoinette.
Setelah tinggal di Polandia dan Inggris, Angoulême kembali ke Prancis pada tahun 1814 dan dengan bantuan Inggris menaikkan standar kerajaan lagi di Bordeaux.
Sebagai kepala pasukan royalis di selatan lembah Sungai Rhône, dia tidak dapat mencegah kembalinya Napoleon ke Paris. Setelah Waterloo dan pemugaran kedua Louis XVIII, Angoulême melayani LouisXVIII dengan setia.
Selama masa pemerintahan ayahnya, Charles X, dia bekerja untuk menyingkirkan tentara mantan perwira kekaisaran dan memimpin ekspedisi Prancis yang membantu memadamkan pemberontakan anti-Bourbon di Spanyol (1823). Pada tahun 1830, ketika Charles dipaksa turun takhta, Angoulême melepaskan klaimnya atas takhta dan pergi ke pengasingan.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda