Kelaparan, Rakyat Kim Jong-un Disuruh Makan Terrapin
Rabu, 22 Juli 2020 - 06:46 WIB
Menurut seruan di situs pemerintah itu, terrapin dianjurkan disajikan mentah atau dibuat menjadi kaldu, semur atau bubur.
Ekonomi Korea Utara mengalami salah satu tahun terburuk dalam sejarah baru-baru ini. Pada 2016, sanksi-sanksi PBB yang diberlakukan telah menghalangi hampir semua rute perdagangannya selain dari dan dengan China.
Sebelum pandemi Covid-19 perdagangan China dengan Korea Utara menyumbang 95% dari semua perdagangan global dengan negara itu.
Menurut laporan The Diplomat, pada bulan Maret dan April tahun ini perdagangan China-Korea Utara turun 90% setelah perbatasan ditutup.
Banyak kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, tepung dan beras belum dapat masuk ke negara itu.
Menurut pelapor PBB, lebih dari 40 persen warga Korea Utara sudah mengalami krisis makanan sebelum pandemi Covid-19, banyak dari mereka menderita kekurangan gizi dan pertumbuhannya terhambat.
Pandemi ini juga memberi tekanan besar pada persediaan obat Korea Utara . Banyak orang tidak mendapat obat untuk kondisi kronis sehingga rezim Kim Jong-un memerintahkan rumah sakit regional untuk mulai memproduksi obat-obatan sendiri.
Sebagian besar rumah sakit tidak dapat melakukannya karena kurangnya keahlian dan peralatan. Lebih buruk lagi, banyak pabrik tutup di negara itu karena ekspor mengering.
Untuk membantu warganya menavigasi jalan mereka melewati krisis, pemerintah telah menyarankan orang berburu pheasanta. Mereka juga merekomendasikan teh pelangsing yang diharapkan membuat peminumnya merasa kenyang.
Ekonomi Korea Utara mengalami salah satu tahun terburuk dalam sejarah baru-baru ini. Pada 2016, sanksi-sanksi PBB yang diberlakukan telah menghalangi hampir semua rute perdagangannya selain dari dan dengan China.
Sebelum pandemi Covid-19 perdagangan China dengan Korea Utara menyumbang 95% dari semua perdagangan global dengan negara itu.
Menurut laporan The Diplomat, pada bulan Maret dan April tahun ini perdagangan China-Korea Utara turun 90% setelah perbatasan ditutup.
Banyak kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, tepung dan beras belum dapat masuk ke negara itu.
Menurut pelapor PBB, lebih dari 40 persen warga Korea Utara sudah mengalami krisis makanan sebelum pandemi Covid-19, banyak dari mereka menderita kekurangan gizi dan pertumbuhannya terhambat.
Pandemi ini juga memberi tekanan besar pada persediaan obat Korea Utara . Banyak orang tidak mendapat obat untuk kondisi kronis sehingga rezim Kim Jong-un memerintahkan rumah sakit regional untuk mulai memproduksi obat-obatan sendiri.
Sebagian besar rumah sakit tidak dapat melakukannya karena kurangnya keahlian dan peralatan. Lebih buruk lagi, banyak pabrik tutup di negara itu karena ekspor mengering.
Untuk membantu warganya menavigasi jalan mereka melewati krisis, pemerintah telah menyarankan orang berburu pheasanta. Mereka juga merekomendasikan teh pelangsing yang diharapkan membuat peminumnya merasa kenyang.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda