4 Negara yang Pemimpinnya Terjungkal Setelah Arab Spring
Jum'at, 05 Mei 2023 - 19:01 WIB
2. Mesir
Beralih ke Mesir, saat itu Hosni Mubarak yang menjadi Presiden juga turut menghadapi tekanan selama protes Arab Spring. Mengutip laman Al Jazeera, ribuan warga Mesir berbaris di Kairo, Alexandria, dan kota lainnya pada 25 Januari 2011.
Saat itu, tujuan mereka tidak lain adalah menuntut pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa puluhan tahun. Setelah berhari-hari ditekan, akhirnya dia menyerah dan mundur dari jabatannya pada 11 Februari 2011.
Pergantian kekuasaan menempatkan Mohammed Morsi sebagai pemimpin baru. Namun, tak lama berselang dia justru digulingkan oleh kalangan militer akibat pemerintahannya yang penuh kontroversi.
3. Libya
Api pergolakan Arab Spring juga merembet ke Libya. Saat itu, para demonstran melawan pemerintahan otoriter Muammar Gaddafi sejak Februari 2011.
Menurut laporan Al Jazeera, protes terhadap pemerintahan Libya segera berubah menjadi konflik bersenjata saat pasukan keamanan bentrok dengan pengunjuk rasa. Pada fase ini, tercatat hampir 300 warga sipil menjadi korban jiwa.
Meningkatnya korban sipil, PBB mengeluarkan resolusi tentang penetapan Libya sebagai zona larangan terbang. Selain itu, ada juga seruan untuk melindungi warga sipil dengan segala cara.
Pada 31 Maret, NATO melakukan serangan dengan tujuan melindungi warga sipil. Bantuan ini membuat posisi pemerintahan Gaddafi semakin terdesak, hingga pada akhirnya dia harus tewas dan kehilangan kekuasaan yang telah dimiliki selama 40 tahun lamanya.
4. Yaman
tulis komentar anda