7 Agen Rahasia Cantik yang Pernah Gegerkan Dunia
Senin, 01 Mei 2023 - 13:26 WIB
4. Violette Szabo(26 Juni 1921 - 5 Februari 1945)
Foto/smashinglists.com
Dia adalah agen rahasia Inggris selama Perang Dunia Kedua. Dia dilahirkan sebagai Violette Reine Elizabeth Bushell di Paris, Prancis pada 26 Juni 1921.
Dia anak kedua dari seorang Ibu Prancis dan seorang ayah sopir taksi Inggris, yang telah bertemu selama Perang Dunia I. Keluarga itu pindah ke London dan ia bersekolah di Brixton sampai usia 14 tahun.
Pada awal Perang Dunia Kedua, dia bekerja di department store Bon Marché di Brixton di konter parfum.
Violette bertemu dengan Etienne Szabo, seorang perwira Prancis keturunan Hongaria, pada parade Hari Bastille di London pada tahun 1940. Mereka menikah pada 21 Agustus 1940 setelah menjalin cinta 42 hari. Saat itu Violette berusia 19 tahun dan Etienne berusia 31 tahun.
Tak lama setelah kelahiran anak tunggal mereka, Tania, Etienne meninggal karena luka dada dalam Pertempuran El Alamein pada Oktober 1942. Dia belum pernah melihat putrinya.
Kematian Etienne-lah yang membuat Violette—setelah bergabung dengan Auxiliary Territorial Service pada tahun 1941—memutuskan untuk menawarkan jasanya kepada Eksekutif Operasi Khusus Inggris (SOE).
Foto/smashinglists.com
Dia adalah agen rahasia Inggris selama Perang Dunia Kedua. Dia dilahirkan sebagai Violette Reine Elizabeth Bushell di Paris, Prancis pada 26 Juni 1921.
Dia anak kedua dari seorang Ibu Prancis dan seorang ayah sopir taksi Inggris, yang telah bertemu selama Perang Dunia I. Keluarga itu pindah ke London dan ia bersekolah di Brixton sampai usia 14 tahun.
Pada awal Perang Dunia Kedua, dia bekerja di department store Bon Marché di Brixton di konter parfum.
Violette bertemu dengan Etienne Szabo, seorang perwira Prancis keturunan Hongaria, pada parade Hari Bastille di London pada tahun 1940. Mereka menikah pada 21 Agustus 1940 setelah menjalin cinta 42 hari. Saat itu Violette berusia 19 tahun dan Etienne berusia 31 tahun.
Tak lama setelah kelahiran anak tunggal mereka, Tania, Etienne meninggal karena luka dada dalam Pertempuran El Alamein pada Oktober 1942. Dia belum pernah melihat putrinya.
Kematian Etienne-lah yang membuat Violette—setelah bergabung dengan Auxiliary Territorial Service pada tahun 1941—memutuskan untuk menawarkan jasanya kepada Eksekutif Operasi Khusus Inggris (SOE).
tulis komentar anda