Terjadi Lagi, Kapal Patroli China dan Filipina Hampir Tabrakan di Laut China Selatan
Minggu, 30 April 2023 - 20:30 WIB
Insiden itu terjadi saat AS dan Filipina melakukan latihan militer gabungan terbesar mereka yang akan berakhir Jumat.
Pemerintah Marcos telah memperkuat aliansinya dengan Washington, baru-baru ini memperluas akses AS ke situs militer negaranya.
Dia diperkirakan akan membahas kesepakatan pertahanan dengan Presiden Joe Biden dalam pertemuan pekan depan.
Penjaga Pantai Filipina mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya melakukan patroli selama tujuh hari di Laut China Selatan hingga Senin atas arahan Marcos.
Ia juga melaporkan “konfrontasi” terpisah dengan kapal Angkatan Laut China di dekat Pulau Pagasa pada 21 April.
Kapal China dilaporkan memberi tahu kapal-kapal Filipina melalui radio untuk meninggalkan daerah itu, dan kegagalan untuk mematuhinya dapat “menyebabkan masalah.”
Sekitar seratus kapal milisi maritim China berada di sekitar Julian Felipe Reef pada saat yang sama, menurut laporan televisi pemerintah Filipina PTV.
Laporan itu juga menunjukkan personel penjaga pantai dari kedua negara bertukar tantangan radio dan meminta satu sama lain untuk meninggalkan perairan yang disengketakan.
“Kami mendesak Filipina untuk menghormati kedaulatan dan hak maritim serta kepentingan China di China Selatan dan berhenti melakukan tindakan yang dapat memperumit situasi,” tegas Mao.
Departemen luar negeri Filipina juga meminta China melakukan hal yang sama “dan menahan diri dari tindakan yang dapat menyebabkan insiden yang tidak diinginkan.”
Pemerintah Marcos telah memperkuat aliansinya dengan Washington, baru-baru ini memperluas akses AS ke situs militer negaranya.
Dia diperkirakan akan membahas kesepakatan pertahanan dengan Presiden Joe Biden dalam pertemuan pekan depan.
Penjaga Pantai Filipina mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya melakukan patroli selama tujuh hari di Laut China Selatan hingga Senin atas arahan Marcos.
Ia juga melaporkan “konfrontasi” terpisah dengan kapal Angkatan Laut China di dekat Pulau Pagasa pada 21 April.
Kapal China dilaporkan memberi tahu kapal-kapal Filipina melalui radio untuk meninggalkan daerah itu, dan kegagalan untuk mematuhinya dapat “menyebabkan masalah.”
Sekitar seratus kapal milisi maritim China berada di sekitar Julian Felipe Reef pada saat yang sama, menurut laporan televisi pemerintah Filipina PTV.
Laporan itu juga menunjukkan personel penjaga pantai dari kedua negara bertukar tantangan radio dan meminta satu sama lain untuk meninggalkan perairan yang disengketakan.
“Kami mendesak Filipina untuk menghormati kedaulatan dan hak maritim serta kepentingan China di China Selatan dan berhenti melakukan tindakan yang dapat memperumit situasi,” tegas Mao.
Departemen luar negeri Filipina juga meminta China melakukan hal yang sama “dan menahan diri dari tindakan yang dapat menyebabkan insiden yang tidak diinginkan.”
tulis komentar anda