Sadis, 13 Tersangka Anggota Geng Dibakar Massa Hingga Mati
Selasa, 25 April 2023 - 16:53 WIB
PORT-AU-PRINCE - Setidaknya 13 tersangka anggota geng dipukuli dan dibakar sampai mati oleh massa di Ibu Kota Haiti, Port Au Prince, setelah ditangkap saat polisi menggeledah kendaraan mereka.
Para tersangka dilaporkan dipukuli dengan ban yang direndam bensin sebelum dibakar pada hari Senin.
Polisi mengatakan mereka menyita senjata dari para tersangka sebelum insiden itu terjadi.
Pihak kepolisian belum menjelaskan bagaimana masyarakat bisa menangkap para tersangka seperti dikutip dari BBC, Selasa (25/4/2023).
Haiti telah mengalami peningkatan pelanggaran hukum sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli 2021 lalu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sebuah laporan yang diterbitkan awal pekan ini mengatakan bahwa ketidakamanan di ibu kota Haiti telah mencapai tingkat yang sama dengan negara-negara yang sedang berperang.
"Geng-geng bersenjata terus bersaing untuk memperluas kendali teritorial mereka serta bentrokan dengan polisi dan geng-geng pesaing telah menjadi lebih kejam dan lebih sering, yang merenggut banyak nyawa warga sipil," laporan itu menambahkkan.
Menurut PBB, antara 14 dan 19 April saja, kekerasan geng menyebabkan kematian hampir 70 orang, termasuk 18 wanita dan dua anak.
Banyak sekolah dan pusat kesehatan terpaksa ditutup dan kekerasan juga mempengaruhi akses ke banyak barang dan jasa.
"Orang-orang Haiti terus menderita salah satu krisis hak asasi manusia terburuk dalam beberapa dekade dan keadaan darurat kemanusiaan yang besar," bunyi laporan itu.
Sejak pembunuhan Moise, negara Karibia itu dipimpin oleh Perdana Menteri Ariel Henry, yang gagal mengendalikan geng-geng yang kini menguasai sekitar 60% ibu kota.
Henry dan pejabat PBB telah berulang kali menyerukan pengerahan pasukan internasional untuk membantu polisi dalam perjuangan mereka melawan geng kriminal.
Henry mengatakan itu adalah kunci untuk memberikan keamanan sehingga pemilihan umum yang telah lama ditunda dapat diadakan.
Sejauh ini, belum ada negara yang menawarkan untuk memimpin kekuatan seperti itu. Amerika Serikat (AS) telah berusaha meyakinkan Kanada untuk mengambil peran tersebut, tetapi Perdana Menteri Justin Trudeau sejauh ini menolaknya.
Para tersangka dilaporkan dipukuli dengan ban yang direndam bensin sebelum dibakar pada hari Senin.
Polisi mengatakan mereka menyita senjata dari para tersangka sebelum insiden itu terjadi.
Pihak kepolisian belum menjelaskan bagaimana masyarakat bisa menangkap para tersangka seperti dikutip dari BBC, Selasa (25/4/2023).
Haiti telah mengalami peningkatan pelanggaran hukum sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli 2021 lalu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sebuah laporan yang diterbitkan awal pekan ini mengatakan bahwa ketidakamanan di ibu kota Haiti telah mencapai tingkat yang sama dengan negara-negara yang sedang berperang.
"Geng-geng bersenjata terus bersaing untuk memperluas kendali teritorial mereka serta bentrokan dengan polisi dan geng-geng pesaing telah menjadi lebih kejam dan lebih sering, yang merenggut banyak nyawa warga sipil," laporan itu menambahkkan.
Menurut PBB, antara 14 dan 19 April saja, kekerasan geng menyebabkan kematian hampir 70 orang, termasuk 18 wanita dan dua anak.
Banyak sekolah dan pusat kesehatan terpaksa ditutup dan kekerasan juga mempengaruhi akses ke banyak barang dan jasa.
"Orang-orang Haiti terus menderita salah satu krisis hak asasi manusia terburuk dalam beberapa dekade dan keadaan darurat kemanusiaan yang besar," bunyi laporan itu.
Sejak pembunuhan Moise, negara Karibia itu dipimpin oleh Perdana Menteri Ariel Henry, yang gagal mengendalikan geng-geng yang kini menguasai sekitar 60% ibu kota.
Henry dan pejabat PBB telah berulang kali menyerukan pengerahan pasukan internasional untuk membantu polisi dalam perjuangan mereka melawan geng kriminal.
Henry mengatakan itu adalah kunci untuk memberikan keamanan sehingga pemilihan umum yang telah lama ditunda dapat diadakan.
Sejauh ini, belum ada negara yang menawarkan untuk memimpin kekuatan seperti itu. Amerika Serikat (AS) telah berusaha meyakinkan Kanada untuk mengambil peran tersebut, tetapi Perdana Menteri Justin Trudeau sejauh ini menolaknya.
(ian)
tulis komentar anda