Tak Berpartai, Kanye West Umumkan Pencalonan sebagai Presiden AS
Selasa, 21 Juli 2020 - 07:10 WIB
WASHINGTON - Meski belum jelas kendaraan politiknya, rapper terkenal Kanye West , 43, serius mengumumkan pencalonannya sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada Minggu (19/7/2020). Namun, penyampaian niat sebagai orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu dilakukan dengan cara tak biasa.
Saat mengumumkannya di Charleston, South Carolina, suami dari Kim Kardashian itu menyampaikannya dengan cara seperti sambutan “pesta ulang tahun”. Tidak ada mikrofon dan pengeras suara lainnya. West meminta kepada hadirin yang hadir dan terdaftar sebelumnya untuk diam agar bisa mendengarkan pernyataan yang dilontarkannya.
Berbeda dari kandidat calon presiden capres AS lainnya, West berupaya mengubah budaya di negaranya. Dia dengan tegas menentang keras aborsi dan pornografi. Dia bahkan menguraikan air mata saat memaparkan kondisi dirinya. (Baca: Kanye West Bakal impin AS seperti Black Panther di Wakanda)
West yang saat itu mengenakan rompi pelindung keamanan diketahui sebagai seorang mantan pendukung Presiden Donald Trump. Kendati saat itu pernyataan West menggambarkan ungkapan keprihatinannya, namun ada juga yang menuding apa yang disampaikannya merupakan cara mencari perhatian untuk menjual album dan merchandise.
Selama sejam berpidato, West menolak keras praktik aborsi dan berharap dapat memberangus industri pornografi. Sejumlah pendukungnya juga mengemukakan pendapat serupa sehingga mereka berharap West dapat membawa AS menuju negara yang lebih baik, terutama secara moril.
“Abolitionist Harriet Tubman sebenarnya tidak pernah membebaskan budak. Dia hanya membuat budak-budaknya bekerja untuk orang kulit putih lainnya,” ujar West saat berdiskusi tentang ketidaksetaraan ekonomi, dikutip Reuters.
Diketahui, Tubman merupakan salah seorang tokoh paling dihormati pada abad ke-19 di AS. Sebagai orang keturunan Afrika yang pernah diperbudak di AS, dia melawan keras praktik itu dan membantu menyelamatkan budak lainnya ke kawasan utara sebelum bergabung dengan Union selama Perang Sipil. Dia lalu mendukung praktik aborsi. (Baca juga: Kassus Covid-19 Masih Tinggi, Masa Darurat di Malut Akan Berakhir)
Meski niatnya maju sebagai calon presiden sudah beberapa kali disampaikan sebelumnya, sejauh ini masyarakat AS masih belum tahu seberapa besar ambisi West menjadi presiden. Sebab, West telah ketinggalan beberapa gerbong kampanye dan pemilu sela di negara bagian. Karena itu, tak heran jika West dinilai menggunakan kampanye ini untuk menyampaikan pesan moral.
“Kebebasan tidak berasal dari pemilihan umum (pemilu). Kebebasan itu datang dari diri kalian sendiri dengan tidak membuka konten pornografi dan tidak melakukan aborsi,” tegas West yang tampil dengan gaya rambut bertuliskan 2020 di bagian belakang kepalanya.
Saat mengumumkannya di Charleston, South Carolina, suami dari Kim Kardashian itu menyampaikannya dengan cara seperti sambutan “pesta ulang tahun”. Tidak ada mikrofon dan pengeras suara lainnya. West meminta kepada hadirin yang hadir dan terdaftar sebelumnya untuk diam agar bisa mendengarkan pernyataan yang dilontarkannya.
Berbeda dari kandidat calon presiden capres AS lainnya, West berupaya mengubah budaya di negaranya. Dia dengan tegas menentang keras aborsi dan pornografi. Dia bahkan menguraikan air mata saat memaparkan kondisi dirinya. (Baca: Kanye West Bakal impin AS seperti Black Panther di Wakanda)
West yang saat itu mengenakan rompi pelindung keamanan diketahui sebagai seorang mantan pendukung Presiden Donald Trump. Kendati saat itu pernyataan West menggambarkan ungkapan keprihatinannya, namun ada juga yang menuding apa yang disampaikannya merupakan cara mencari perhatian untuk menjual album dan merchandise.
Selama sejam berpidato, West menolak keras praktik aborsi dan berharap dapat memberangus industri pornografi. Sejumlah pendukungnya juga mengemukakan pendapat serupa sehingga mereka berharap West dapat membawa AS menuju negara yang lebih baik, terutama secara moril.
“Abolitionist Harriet Tubman sebenarnya tidak pernah membebaskan budak. Dia hanya membuat budak-budaknya bekerja untuk orang kulit putih lainnya,” ujar West saat berdiskusi tentang ketidaksetaraan ekonomi, dikutip Reuters.
Diketahui, Tubman merupakan salah seorang tokoh paling dihormati pada abad ke-19 di AS. Sebagai orang keturunan Afrika yang pernah diperbudak di AS, dia melawan keras praktik itu dan membantu menyelamatkan budak lainnya ke kawasan utara sebelum bergabung dengan Union selama Perang Sipil. Dia lalu mendukung praktik aborsi. (Baca juga: Kassus Covid-19 Masih Tinggi, Masa Darurat di Malut Akan Berakhir)
Meski niatnya maju sebagai calon presiden sudah beberapa kali disampaikan sebelumnya, sejauh ini masyarakat AS masih belum tahu seberapa besar ambisi West menjadi presiden. Sebab, West telah ketinggalan beberapa gerbong kampanye dan pemilu sela di negara bagian. Karena itu, tak heran jika West dinilai menggunakan kampanye ini untuk menyampaikan pesan moral.
“Kebebasan tidak berasal dari pemilihan umum (pemilu). Kebebasan itu datang dari diri kalian sendiri dengan tidak membuka konten pornografi dan tidak melakukan aborsi,” tegas West yang tampil dengan gaya rambut bertuliskan 2020 di bagian belakang kepalanya.
tulis komentar anda