Waswas Diinvasi China, Taiwan Akan Beli 400 Rudal Harpoon Amerika
Selasa, 18 April 2023 - 09:53 WIB
China sebelumnya menggelar latihan perang yang mengepung Taiwan selama tiga hari setelah presiden pulau itu, Tsai Ing-wen, bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California.
Juru bicara Departemen Pertahanan AS Letnan Kolonel Angkatan Darat Martin Meiners menolak mengatakan apakah Taiwan akan menjadi penerima rudal Harpoon.
"[Tetapi] kami akan terus bekerja dengan industri untuk menyediakan peralatan pertahanan Taiwan pada waktu yang tepat," ujarnya.
“Penyediaan artikel pertahanan oleh Amerika Serikat kepada Taiwan, yang mencakup keberlanjutan kemampuan yang ada melalui Penjualan Militer Asing dan Penjualan Komersial Langsung, sangat penting untuk keamanan Taiwan," kata Meiners.
Kontrak Harpoon telah dikutip oleh anggota Kongres termasuk Michael McCaul—Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR—sebagai bagian dari USD19 miliar dalam daftar penjualan senjata ke Taiwan yang tertunda, yang menurut Kongres perlu dipercepat.
Selain Harpoon, daftar tersebut termasuk pesawat tempur F-16 Block 70, torpedo MK-48, howitzer self-propelled M109A6 Paladin dan rudal Stinger.
Penjualan rudal Harpoon kemungkinan besar akan dibahas pada hari Selasa (18/4/2023) di sidang Komite Angkatan Bersenjata DPR yang berfokus pada Indo-Pasifik.
Rudal Harpoon yang diluncurkan dari darat yang digunakan untuk pertahanan pesisir menonjol dalam serangkaian skema latihan perang dari potensi invasi Taiwan oleh China yang dilakukan tahun lalu oleh Center for Strategic and International Studies.
(CSIS).
“Karena mobilitas dan kemampuannya untuk menjangkau seluruh selat, rudal ini sangat efektif melawan pasukan invasi China," kata analis Mark Cancian yang mengelola latihan tersebut.
Juru bicara Departemen Pertahanan AS Letnan Kolonel Angkatan Darat Martin Meiners menolak mengatakan apakah Taiwan akan menjadi penerima rudal Harpoon.
"[Tetapi] kami akan terus bekerja dengan industri untuk menyediakan peralatan pertahanan Taiwan pada waktu yang tepat," ujarnya.
“Penyediaan artikel pertahanan oleh Amerika Serikat kepada Taiwan, yang mencakup keberlanjutan kemampuan yang ada melalui Penjualan Militer Asing dan Penjualan Komersial Langsung, sangat penting untuk keamanan Taiwan," kata Meiners.
Kontrak Harpoon telah dikutip oleh anggota Kongres termasuk Michael McCaul—Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR—sebagai bagian dari USD19 miliar dalam daftar penjualan senjata ke Taiwan yang tertunda, yang menurut Kongres perlu dipercepat.
Selain Harpoon, daftar tersebut termasuk pesawat tempur F-16 Block 70, torpedo MK-48, howitzer self-propelled M109A6 Paladin dan rudal Stinger.
Penjualan rudal Harpoon kemungkinan besar akan dibahas pada hari Selasa (18/4/2023) di sidang Komite Angkatan Bersenjata DPR yang berfokus pada Indo-Pasifik.
Rudal Harpoon yang diluncurkan dari darat yang digunakan untuk pertahanan pesisir menonjol dalam serangkaian skema latihan perang dari potensi invasi Taiwan oleh China yang dilakukan tahun lalu oleh Center for Strategic and International Studies.
(CSIS).
“Karena mobilitas dan kemampuannya untuk menjangkau seluruh selat, rudal ini sangat efektif melawan pasukan invasi China," kata analis Mark Cancian yang mengelola latihan tersebut.
tulis komentar anda