Zelensky Kecam Pemenggalan Kepala Tentara Ukraina, Sebut Pelaku Binatang Buas

Kamis, 13 April 2023 - 00:22 WIB
“Ini benar-benar tidak manusiawi dan menunjukkan esensi negara teroris,” katanya tentang video tersebut.

“Tetapi penting untuk memahami tujuannya. Ini adalah PSYOP (operasi psikologis) yang ditujukan untuk intimidasi. Target audiensnya bukan hanya Ukraina, tapi juga masyarakat Barat,” jelasnya.

“Tapi itu tidak berhasil pada kita. Orang Rusia takut akan hal ini, tapi bukan kami,” tambahnya.

Sebelumnya beredar dua video yang berisi pemenggalan kepada tentara Ukraina. Video tersebut tampaknya merupakan dua peristiwa terpisah di mana salah satunya kemungkinan baru saja difilmkan, sementara yang lain, dilihat dari jumlah dedaunan di tanah, sepertinya diambil selama musim panas.



Video pertama telah diposting ke saluran media sosial pro-Rusia pada 8 April. Video itu konon direkam oleh tentara bayaran Rusia dari kelompok Wagner dan tampak menunjukkan mayat dua tentara Ukraina yang dipenggal tergeletak di tanah di samping kendaraan militer yang hancur.

Dalam video tersebut, terdengar suara, di belakang kamera, suara tersebut tampak terdistorsi untuk mencegah identifikasi pembicara.

“(Kendaraan lapis baja) terkena ranjau,” kata suara itu, berbicara bahasa Rusia.

Suara itu rupanya merujuk pada mayat-mayat di tanah. Sambil tertawa, melanjutkan: “Ranjau membunuh mereka. Seseorang mendatangi mereka. Mereka mendatangi mereka dan memenggal kepala mereka.”

Para prajurit yang tewas juga tampaknya telah dipotong tangannya.

Akun media sosial Rusia mengatakan video itu diambil di dekat Bakhmut di Ukraina timur, yang telah menjadi tempat pertempuran paling sengit selama berbulan-bulan, dengan melibatkan banyak pejuang Wagner.

Video kedua, yang diposting di Twitter dan diburamkan, tampaknya diambil selama musim panas karena banyaknya tanaman yang hidup di tanah. Video itu menunjukkan seorang pejuang Rusia menggunakan pisau untuk memotong kepala seorang tentara Ukraina. Sebuah suara di awal video menunjukkan bahwa korban mungkin masih hidup saat serangan dimulai.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More