Israel Gempur Jalur Gaza Setelah Rentetan Roket Ditembakkan dari Lebanon
Jum'at, 07 April 2023 - 08:32 WIB
GAZA - Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Kamis malam setelah bersumpah untuk membalas atas rentetan roket lintas perbatasan yang ditembakkan dari Lebanon, yang dituduhkan pada kelompok-kelompok Palestina.
"Tentara Israel saat ini menyerang di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan pernyataan militer Israel tak lama setelah AFP mendengar setidaknya tiga ledakan di daerah tersebut pada pukul 23:15 waktu setempat seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (7/4/2023).
Sumber keamanan Palestina mengatakan serangan itu mengenai beberapa tempat pelatihan Hamas.
Serangan lebih lanjut terdengar setengah jam kemudian, dan terdengar suara pesawat terbang di atas kepala.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa musuh Israel akan "membayar harganya" setelah 34 roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel pada hari sebelumnya.
"Kami akan menyerang musuh kami dan mereka akan membayar harga untuk setiap tindakan agresi," kata Netanyahu selama rapat kabinet, menurut pernyataan video singkat yang dirilis oleh kantornya.
Rentetan 34 roket ditembakkan ke Israel dari Libanon pada hari raya Paskah Yahudi. Ini adalah eskalasi terbesar di sepanjang perbatasan sejak Israel dan Hizbullah berperang 34 hari pada tahun 2006.
Itu terjadi hanya beberapa hari setelah polisi Israel menarik kecaman luas dan peringatan pembalasan dari seluruh wilayah karena bentrok dengan warga Palestina di dalam Masjid al-Aqsa Yerusalem - situs tersuci ketiga Islam.
Situs ini dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount - dianggap sebagai situs tersuci dalam Yudaisme.
“Kami tidak berniat mengubah status quo di Temple Mount,” katanya, merujuk pada pengaturan saat ini yang memungkinkan orang Yahudi mengunjungi situs tersebut tetapi tidak berdoa di sana.
"Kami menyerukan untuk menenangkan situasi dan kami akan mengambil tindakan tegas terhadap ekstremis yang menggunakan kekerasan di sana," tambah Netanyahu.
Layanan darurat Israel melaporkan seorang pria terluka ringan oleh pecahan peluru dan seorang wanita terluka saat berlari ke tempat perlindungan selama serangan itu.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
"Tentara Israel saat ini menyerang di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan pernyataan militer Israel tak lama setelah AFP mendengar setidaknya tiga ledakan di daerah tersebut pada pukul 23:15 waktu setempat seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (7/4/2023).
Sumber keamanan Palestina mengatakan serangan itu mengenai beberapa tempat pelatihan Hamas.
Serangan lebih lanjut terdengar setengah jam kemudian, dan terdengar suara pesawat terbang di atas kepala.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa musuh Israel akan "membayar harganya" setelah 34 roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel pada hari sebelumnya.
"Kami akan menyerang musuh kami dan mereka akan membayar harga untuk setiap tindakan agresi," kata Netanyahu selama rapat kabinet, menurut pernyataan video singkat yang dirilis oleh kantornya.
Rentetan 34 roket ditembakkan ke Israel dari Libanon pada hari raya Paskah Yahudi. Ini adalah eskalasi terbesar di sepanjang perbatasan sejak Israel dan Hizbullah berperang 34 hari pada tahun 2006.
Itu terjadi hanya beberapa hari setelah polisi Israel menarik kecaman luas dan peringatan pembalasan dari seluruh wilayah karena bentrok dengan warga Palestina di dalam Masjid al-Aqsa Yerusalem - situs tersuci ketiga Islam.
Situs ini dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount - dianggap sebagai situs tersuci dalam Yudaisme.
“Kami tidak berniat mengubah status quo di Temple Mount,” katanya, merujuk pada pengaturan saat ini yang memungkinkan orang Yahudi mengunjungi situs tersebut tetapi tidak berdoa di sana.
"Kami menyerukan untuk menenangkan situasi dan kami akan mengambil tindakan tegas terhadap ekstremis yang menggunakan kekerasan di sana," tambah Netanyahu.
Layanan darurat Israel melaporkan seorang pria terluka ringan oleh pecahan peluru dan seorang wanita terluka saat berlari ke tempat perlindungan selama serangan itu.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
(ian)
tulis komentar anda