Baldassare Cossa, Mantan Bajak Laut yang Mengaku Pemimpin Gereja Katolik
Rabu, 29 Maret 2023 - 18:00 WIB
JAKARTA - Sosok Baldassare Cossa mungkin tampak asing bagi masyarakat awam. Padahal, namanya dulu cukup terkenal sebagai anti-paus yang banyak memunculkan kontroversi .
Penyebutan Cossa sebagai anti-paus bukan tanpa alasan. Dalam riwayatnya, gereja Katolik menyebutnya anti-paus karena pernah menentang Paus Gregorius XII.
Cossa lahir di teluk Napoli sekitar tahun 1365. Mengutip laman Ranker, Rabu (29/3/2023), dia pernah menjadi seorang bajak laut dalam perjalanan hidupnya.
Profesinya ini mengikuti kedua saudaranya yang sebelumnya juga menjadi bajak laut. Namun, mereka diketahui telah ditangkap dan dipenggal oleh Raja Ladislaus dari Napoli karena terlibat pembajakan.
Selain bajak laut, Cossa juga pernah menekuni profesi condottiere atau kapten tentara bayaran. Setelah lama menggeluti dunia tersebut, barulah dia mendaftar ke Universitas Bologna untuk belajar hukum.
Pada usia 32 tahun, Cossa diangkat sebagai Kardinal. Selain itu, dia juga menjadi duta besar Paus di Bologna antara 1403 hingga 1408. Berada di lingkungan keagamaan, dia melihat sebuah peluang untuk memanfaatkan keributan yang tengah terjadi saat itu.
Sekadar informasi, saat itu Gereja Katolik terpecah antara dua pemimpin yang bertahan hampir sepanjang abad ke-14. Urbanus VI di Roma dinyatakan terpilih dengan benar pada 1378. Namun, setelahnya Clement VII di Avignon juga dinyatakan terpilih dengan cara yang sama.
Tak berselang lama, Gereja Katolik akhirnya membuat keputusan. Pada Council of Pisa, para kardinal menyatakan bahwa paus Avignon dan paus Roma tidak sah. Selain memecatnya, mereka memilih paus baru bernama Alexander V.
Akan tetapi, Gregorius XII dan Benediktus XII menolak mundur. Sehingga gereja saat itu memiliki 3 paus sekaligus.
Saat Alexander V meninggal tahun 1410, Cossa mengambil alih dan mengklaim posisinya. Dengan menyandang nama Yohanes XXIII, dia berdalih akan memberikan jabatannya ini kepada orang yang paling cocok.
Namun, Dewan Constance tidak membiarkan Cossa melanjutkan jabatan sebagai Paus. Mereka terus menekannya untuk mengundurkan diri. Sempat bernegosiasi, dia digulingkan pada 29 Mei 1415.
Setelah mendapat dakwaan, Baldassare Cossa sempat ditahan. Dia baru dibebaskan pada 1418 dengan tebusan. Sempat ditunjuk sebagai kardinal-uskup Tusculum, beberapa bulan setelahnya dia meninggal dunia.
Penyebutan Cossa sebagai anti-paus bukan tanpa alasan. Dalam riwayatnya, gereja Katolik menyebutnya anti-paus karena pernah menentang Paus Gregorius XII.
Profil dan Perjalanan Hidup Baldassare Cossa
Cossa lahir di teluk Napoli sekitar tahun 1365. Mengutip laman Ranker, Rabu (29/3/2023), dia pernah menjadi seorang bajak laut dalam perjalanan hidupnya.
Profesinya ini mengikuti kedua saudaranya yang sebelumnya juga menjadi bajak laut. Namun, mereka diketahui telah ditangkap dan dipenggal oleh Raja Ladislaus dari Napoli karena terlibat pembajakan.
Selain bajak laut, Cossa juga pernah menekuni profesi condottiere atau kapten tentara bayaran. Setelah lama menggeluti dunia tersebut, barulah dia mendaftar ke Universitas Bologna untuk belajar hukum.
Pada usia 32 tahun, Cossa diangkat sebagai Kardinal. Selain itu, dia juga menjadi duta besar Paus di Bologna antara 1403 hingga 1408. Berada di lingkungan keagamaan, dia melihat sebuah peluang untuk memanfaatkan keributan yang tengah terjadi saat itu.
Sekadar informasi, saat itu Gereja Katolik terpecah antara dua pemimpin yang bertahan hampir sepanjang abad ke-14. Urbanus VI di Roma dinyatakan terpilih dengan benar pada 1378. Namun, setelahnya Clement VII di Avignon juga dinyatakan terpilih dengan cara yang sama.
Tak berselang lama, Gereja Katolik akhirnya membuat keputusan. Pada Council of Pisa, para kardinal menyatakan bahwa paus Avignon dan paus Roma tidak sah. Selain memecatnya, mereka memilih paus baru bernama Alexander V.
Akan tetapi, Gregorius XII dan Benediktus XII menolak mundur. Sehingga gereja saat itu memiliki 3 paus sekaligus.
Saat Alexander V meninggal tahun 1410, Cossa mengambil alih dan mengklaim posisinya. Dengan menyandang nama Yohanes XXIII, dia berdalih akan memberikan jabatannya ini kepada orang yang paling cocok.
Namun, Dewan Constance tidak membiarkan Cossa melanjutkan jabatan sebagai Paus. Mereka terus menekannya untuk mengundurkan diri. Sempat bernegosiasi, dia digulingkan pada 29 Mei 1415.
Setelah mendapat dakwaan, Baldassare Cossa sempat ditahan. Dia baru dibebaskan pada 1418 dengan tebusan. Sempat ditunjuk sebagai kardinal-uskup Tusculum, beberapa bulan setelahnya dia meninggal dunia.
(esn)
tulis komentar anda