Unjuk Kekuatan, Pembom B-52 AS Diapit Jet Tempur NATO Terbang di Langit Eropa

Kamis, 23 Maret 2023 - 00:05 WIB
Unjuk kekuatan kepada Rusia, pesawat pembom B-52 AS diapit jet tempur NATO terbang di langit Eropa. Foto/Daily Mail
BRUSSELS - NATO mengirimkan peringatan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui langit Eropa. Itu dilakukan setelah China menunjukkan dukungan yang meningkat untuk Rusia di tengah invasi Ukraina.

Sepasang pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) terbang di atas langit Eropa diapit sejumlah jet tempur tiga negara sekutu NATO.

Rekaman yang diambil dari salah satu dari dua pesawat pembom berkemampuan nuklir Stratofortress B-52, menunjukkan rekannya terbang di atas awan bersama jet tempur dari Spanyol, Italia dan Rumania.





"B-52 sedang berlatih dengan Angkatan Udara Sekutu selama misi BTF mereka memperkuat kemitraan Euro-Atlantik kami," kata Komando Udara NATO di Twitter di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (23/3/2023).

Tidak diketahui kapan penerbangan itu dilakukan atau di mana rekaman itu diambil, namun rincian misi dirilis setelah jet tempur Rusia mencegat sepasang pesawat pembom B-52 AS di atas Laut Baltik saat mereka terbang mendekati wilayah udara Rusia.



Itu juga terjadi setelah Presiden China Xi Jinping mengakhiri kunjungannya ke Rusia. Jinping menggambarkan kunjungannya sebagai perjalanan persahabatan, kerja sama, dan perdamaian, sambil mengkritik Washington karena memberikan dukungan militer ke Ukraina sekembalinya ke Beijing.

Perjalanan yang berakhir Rabu itu tidak mengisyaratkan kemajuan baru dalam mengakhiri konflik berdarah antara Rusia dan Ukraina sambil menopang posisi Putin dengan China di tengah upaya yang meningkat untuk mengisolasinya dan pemerintahannya secara internasional.

Sementara AS, NATO, dan negara-negara mitra secara terbuka mendukung Kiev sejak awal konflik, China secara luas dipandang memberikan dukungan ekonomi untuk rezim Putin sambil menghindari keterlibatan langsung.

Presiden China kembali ke negaranya setelah membahas proposalnya untuk mengakhiri perang, yang telah ditolak oleh Barat sebagai non-starter karena Ukraina diharuskan menyerahkan wilayah ke Rusia. Xi Jinping mengatakan kepada Putin 'perubahan akan datang'.

(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More