Keluarkan 6.300 Sertifikat Covid-19 Palsu, Pemilik RS Bangladesh Ditangkap

Sabtu, 18 Juli 2020 - 14:52 WIB
Para warga Bangladesh mengenakan masker di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19). Foto/REUTERS/MP Hossain
DHAKA - Polisi di Dhaka, Bangladesh , telah menangkap seorang pria pemilik sebuah rumah sakit (RS) karena mengeluarkan 6.300 sertifikat virus corona baru ( Covid-19 ) palsu.

Pria yang memiliki dua rumah sakit tersebut ditangkap ketika dia berusaha melarikan diri dari negara tersebut.

Pria tersebut diburu selama sembilan hari sebelum akhirnya ditangkap. Dia dituduh mengeluarkan ribuan sertifikat yang memberitahu orang-orang bahwa mereka bebas dari virus corona tanpa harus tes.

"Dia ditangkap dari tepi sungai perbatasan saat dia berusaha melarikan diri ke India. Dia mengenakan burqa," kata juru bicara Batalyon Aksi Cepat Kolonel Ashique Billah kepada AFP,yang dilansir Sabtu (18/7/2020).



Pria tersebut hanya diidentifikasi dengan nama pendek Shahed. Dia pemilik dua rumah sakit di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka. Kedua rumah sakit tidak memperpanjang lisensi mereka, tetapi pemerintah telah mengizinkan mereka untuk beroperasi sebagai tempat untuk merawat pasien Covid-19. (Baca: Ahli Virus China Melarikan diri ke AS, Klaim Beijing Menutup-nutupi Corona )

Rumah sakit milik Shahed mengklaim telah melakukan 10.500 tes covid-19. Hanya 4.200 sertifikat di antaranya yang asli dan 6.300 sertifikat lainnya diberikan tanpa dilakukan tes.

Dia juga diduga menuntut orang untuk tes dan perawatan virus corona, meskipun setuju dengan pemerintah untuk menyediakan layanan ini secara gratis di rumah sakitnya.

Media lokal mengatakan bahwa tes palsu menjadi ancaman, di mana Shahed menjadi salah satu dari lebih dari selusin yang ditangkap karena penipuan tersebut. Seorang dokter dan suaminya juga ditangkap baru-baru ini karena mengeluarkan sertifikat palsu di laboratorium Dhaka.

Laporan-laporan media mengatakan, kasus-kasus tes palsu baru-baru ini diperkirakan akan memengaruhi pekerja migran Bangladesh, yang pendapatannya dari luar negeri menghasilkan sekitar USD19 miliar setahun. Baru-baru ini, Italia menangguhkan perjalanan udara dari Bangladesh setelah beberapa pekerja Bangladesh dilaporkan menggunakan sertifikat Covid-19 palsu. (Baca juga: Media Australia Sebut Indonesia Akan Jadi Hotspot Covid-19 Dunia )

Bangladesh telah mulai membuka kembali perekonomian pada Mei setelah dikunci, meskipun jumlah kasus infeksi terus meningkat. Negara Asia Selatan ini telah melaporkan 196.323 kasus infeksi dan 2.496 kematian. Pakar kesehatan percaya jumlah kasus yang sebenarnya jauh lebih tinggi.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More