Bikin Gebrakan, Mantan Presiden Taiwan akan Kunjungi China

Senin, 20 Maret 2023 - 17:22 WIB
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Taiwan saat itu Ma Ying-jeou (kiri) melambaikan tangan ke media selama pertemuan puncak di Singapura, 7 November 2015. Foto/REUTERS
TAIPEI - Mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dilaporkan berencana membuka landasan diplomatik baru lagi dengan melakukan perjalanan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke China akhir bulan ini.

Ma pernah membuat sejarah dengan bertemu Presiden China Xi Jinping pada tahun 2015,

“Ma akan melakukan perjalanan ke China dari 27 Maret hingga 7 April untuk mengunjungi kota-kota Nanjing, Wuhan, Changsha, Chongqing, dan Shanghai,” ungkap pernyataan kantor Ma, mengkonfirmasi kepada Reuters pada Minggu (19/3/2023).



Perwakilannya tidak mengungkapkan apakah dia berniat bertemu Presiden Xi atau pejabat pemerintah China lainnya selama perjalanan tersebut.



Kunjungan tersebut akan menandai perjalanan pertama ke daratan China oleh mantan presiden atau pemimpin Taiwan saat ini sejak pendukung Chiang Kai-shek melarikan diri ke pulau itu pada tahun 1949.

Chiang mengadakan pertemuan terakhirnya dengan Mao Zedong, pemimpin revolusi komunis China, pada tahun 1945.

Kemudian, Presiden Ma dan Xi mengadakan pertemuan bersejarah tahun 2015 di Singapura, berusaha meredakan ketegangan dan meningkatkan kerja sama.



Sejak penerus Ma, Tsai Ing-wen, menjabat pada 2016, hubungan antara pulau yang berpemerintahan sendiri itu dan Beijing telah memburuk.

China, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan masih menjadi bagian dari wilayah kedaulatannya, telah berjanji bersatu kembali dengan pulau itu.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui, tetapi tidak mendukung, klaim China atas Taiwan di bawah kebijakan Satu China.

Namun, ketegangan di Selat Taiwan telah meningkat sejak Agustus lalu, ketika Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi menentang peringatan dari Beijing dan melakukan kunjungan terencana ke Taipei.

China menanggapi dengan meningkatkan latihan militer di sekitar Taiwan dan memutuskan hubungan militer dan iklim dengan Washington.

Kementerian Pertahanan Taiwan memperingatkan awal bulan ini tentang kemungkinan "blokade total" Selat Taiwan oleh pasukan China.

Ma tetap menjadi anggota senior partai oposisi Kuomintang (KMT) Taiwan. KMT secara tradisional menentang dorongan untuk kemerdekaan penuh Taiwan dan mencari hubungan damai dengan China.

Wakil ketua KMT Andrew Hsia mengunjungi Beijing bulan lalu dan bertemu dengan Wang Huning, pemimpin senior Partai Komunis China.

Partai Progresif Demokratik Tsai yang berkuasa, menuduh KMT berusaha menjual Taiwan pada China.

Presiden saat ini juga memblokir rencana perjalanan Ma ke Hong Kong pada tahun 2016, dengan alasan masalah keamanan.

Ma dipaksa memberikan pidatonya tentang hubungan lintas selat melalui telekonferensi.

“Ma akan mengunjungi situs-situs yang terkait dengan Perang Dunia II dan revolusi 1911 yang menggulingkan kaisar China terakhir dan meluncurkan Republik China,” ungkap kantor Ma.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More