20 Tahun Lalu Rachel Corrie Digilas Buldoser Israel saat Bela Palestina

Kamis, 16 Maret 2023 - 12:07 WIB
Sebelum tragedi terjadi, Corrie datang ke Gaza, selain menjalankan misinya sebagai aktivis ISM, juga mengerjakan tugas akhir kuliahnya.

Sejak tiba di Rafah, Corrie kerap mengontak ibunya untuk menceritakan penderitaan bocah-bocah Palestina yang ketakutan mendengar tembakan hingga penggusuran.

Bagi Corrie, itu pengalaman nyata yang menyayat hatinya. Nasibnya tragis. Kurang dari dua bulan setelah kedatangannya di Gaza, aktivis cantik itu meninggal dibunuh pasukan IDF dengan buldoser.

Pasukan rezim Israel kala itu berdalih tidak melihat Corrie karena pandangan terganggu. Tapi, dalih itu janggal, sebab Corrie sudah melambaikan tangan dan berteriak memohon untuk menghentikan laju buldoser.

Penyelidikan militer Israel juga menyimpulkan kematian Corrie sebagai kecelakaan. Kesimpulan ini yang menyedihkan orangtuanya dan para aktivis pro-Palestina.

Kelompok-kelompok HAM, seperti Amnesty International, Human Rights Watch, B’Tselem dan Yesh Din, mengecam penyelidikan militer Israel atas kematian Corrie.

Pada tahun 2005, Craig dan Cindy Corrie mengajukan gugatan perdata terhadap negara Israel. Gugatan diajukan karena Israel tidak melakukan penyelidikan penuh dan kredibel dalam kasus kematian putri mereka.

Orang tua Corrie meyakini putri mereka sengaja dibunuh oleh tentara Israel yang sembrono.

Pada bulan Agustus 2012, sebuah pengadilan Israel menolak gugatan orang tua Corrie. Pengadilan Israel justru menjunjung tinggi hasil investigasi militer tahun 2003.

Ironisnya, pengadilan memutuskan bahwa Pemerintah Israel tidak bertanggung jawab atas kematian Corrie. Keputusan pengadilan itu dikecam kelompok-kelompok HAM dunia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More