10 Kuburan Massal Ini Jadi Saksi Tragedi Kemanusiaan
Minggu, 19 Juli 2020 - 11:58 WIB
Pulau Hart terletak di wilayah Bronx, New York City dan merupakan bagian dari Kepulauan Pelham. Pada tahun 1865 selama Perang Sipil Amerika, pulau itu menjadi tempat tawanan kamp perang. (Lihat foto: Covid-19 Pukul Industri Sepatu Rumahan)
Meskipun tentara pendukung Konfederasi dan pendukung Serikat dimakamkan di sini, sisa-sisa prajurit yang berjuang untuk Serikat dimakamkan kembali di tempat lain setelah perang. Hari ini Pulau Hart digunakan oleh New York sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi kaum miskin, tunawisma, dan orang sakit.
8. Kuburan Massal Pulau Kepiting (Crab Island)
Pulau yang terletak di bagian utara New York di Danau Champlain digunakan sebagai rumah sakit selama Perang tahun 1814 dari Plattsburgh untuk pasukan Amerika dan Inggris. Menjadi pulau terdekat dengan tanah di mana konflik terjadi, banyak orang mati – beberapa di antaranya terdampar di pantai – yang diletakkan berderet dalam situs kuburan massal di selatan rumah sakit.
Semua mayat kecuali prajurit tingkat atas, ditumpuk dalam kuburan masal tanpa nama. Tahun 1908 kuburan dengan mayat yang memiliki nama dan identitas yang berbeda, diperingati dengan dibuatkan obelisk granit oleh pemerintah AS.
9. Kuburan Massal Duraiappa
Duraiappa adalah sebuah stadion olahraga di Sri Lanka. Stadion olahraga ini hanya salah satu saksi dari korban perang sipil Sri Lanka yang menelan korban tewas hingga lebih dari 65.000 orang. Stadion ini dulunya rusak secara struktural dan ditinggalkan selama konflik, lalu direnovasi tahun 1999 yang seharusnya menjadi lebih nyaman.
tulis komentar anda