Komandan Militer Ukraina Bersumpah Tak Akan Mundur dari Bakhmut
Selasa, 07 Maret 2023 - 04:30 WIB
KIEV - Para pemimpin militer Ukraina telah menyatakan tekad untuk mempertahankan Bakhmut. Tekad ini diteguhkan ketika pasukan Rusia merambah kota timur yang hancur. Pasukan Moskow telah mencoba merebut kota itu selama 6 bulan dengan mengorbankan ribuan nyawa.
Kantor Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, dia membahas operasi Bakhmut pada Senin (6/3/2023), dengan Kepala Staf Umum dan Komandan Pasukan Darat, yang keduanya mendukung "penguatan lebih lanjut posisi di Bakhmut" dan melanjutkan operasi pertahanan.
Penembakan Rusia yang intens menargetkan kota di wilayah Donetsk dan desa-desa terdekat saat Moskow menekan serangan tiga sisi untuk mencoba menghabisi perlawanan Bakhmut.
Komandan Pasukan Darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunjungi Bakhmut pada Minggu (5/3/2023), menurut militer. Dia mengatakan, Grup Wagner, tentara bayaran Rusia, telah mengerahkan pasukan tambahan ke dalam pertempuran, tetapi tentara Ukraina terus berjuang.
Volodymyr Nazarenko, seorang komandan Ukraina di Bakhmut, mengatakan, tidak ada perintah untuk mundur dan "pertahanan bertahan", meskipun dalam kondisi yang suram.
“Situasi di Bakhmut dan sekitarnya sangat buruk, seperti di seluruh front timur,” kata Nazarenko dalam sebuah video yang diposting di Telegram.
Kota-kota terdekat, seperti Chasiv Yar dan Kostiantynivka diserang dengan hebat. Serangan Rusia merusak mobil dan rumah, serta memicu kebakaran. Tidak ada korban yang segera dilaporkan.
Polisi dan sukarelawan mengevakuasi orang-orang dari Chasiv Yar dan kota-kota garis depan lainnya dalam operasi yang dipersulit oleh penghancuran jembatan dan tembakan artileri terus-menerus yang hanya menyisakan satu rumah.
Rusia mencoba mengepung Bakhmut untuk mengamankan apa yang akan menjadi keuntungan besar pertamanya dalam lebih dari setengah tahun. Menguasai Bakhmut akan menjadi puncak dari serangan musim dingin yang telah menyebabkan pertempuran paling berdarah dalam perang tersebut.
Setelah kemenangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina telah memperkuat posisi di barat Bakhmut sebagai persiapan untuk kemungkinan mundur. Namun, laporan dari para komandan pada hari Senin menunjukkan bahwa mereka belum memutuskan untuk mundur.
Pertempuran sengit telah menghabiskan cadangan artileri kedua belah pihak, karena ribuan peluru ditembakkan setiap hari di sepanjang front timur dan selatan. Sekutu Eropa Kiev sedang mengerjakan kesepakatan untuk mendapatkan lebih banyak amunisi untuk pertarungan.
Sementara itu, Washington mengatakan bahwa meskipun kota timur itu jatuh ke tangan Rusia, itu tidak akan menandakan pergeseran momentum perang.
Kantor Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, dia membahas operasi Bakhmut pada Senin (6/3/2023), dengan Kepala Staf Umum dan Komandan Pasukan Darat, yang keduanya mendukung "penguatan lebih lanjut posisi di Bakhmut" dan melanjutkan operasi pertahanan.
Penembakan Rusia yang intens menargetkan kota di wilayah Donetsk dan desa-desa terdekat saat Moskow menekan serangan tiga sisi untuk mencoba menghabisi perlawanan Bakhmut.
Komandan Pasukan Darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunjungi Bakhmut pada Minggu (5/3/2023), menurut militer. Dia mengatakan, Grup Wagner, tentara bayaran Rusia, telah mengerahkan pasukan tambahan ke dalam pertempuran, tetapi tentara Ukraina terus berjuang.
Volodymyr Nazarenko, seorang komandan Ukraina di Bakhmut, mengatakan, tidak ada perintah untuk mundur dan "pertahanan bertahan", meskipun dalam kondisi yang suram.
“Situasi di Bakhmut dan sekitarnya sangat buruk, seperti di seluruh front timur,” kata Nazarenko dalam sebuah video yang diposting di Telegram.
Baca Juga
Kota-kota terdekat, seperti Chasiv Yar dan Kostiantynivka diserang dengan hebat. Serangan Rusia merusak mobil dan rumah, serta memicu kebakaran. Tidak ada korban yang segera dilaporkan.
Polisi dan sukarelawan mengevakuasi orang-orang dari Chasiv Yar dan kota-kota garis depan lainnya dalam operasi yang dipersulit oleh penghancuran jembatan dan tembakan artileri terus-menerus yang hanya menyisakan satu rumah.
Rusia mencoba mengepung Bakhmut untuk mengamankan apa yang akan menjadi keuntungan besar pertamanya dalam lebih dari setengah tahun. Menguasai Bakhmut akan menjadi puncak dari serangan musim dingin yang telah menyebabkan pertempuran paling berdarah dalam perang tersebut.
Setelah kemenangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina telah memperkuat posisi di barat Bakhmut sebagai persiapan untuk kemungkinan mundur. Namun, laporan dari para komandan pada hari Senin menunjukkan bahwa mereka belum memutuskan untuk mundur.
Pertempuran sengit telah menghabiskan cadangan artileri kedua belah pihak, karena ribuan peluru ditembakkan setiap hari di sepanjang front timur dan selatan. Sekutu Eropa Kiev sedang mengerjakan kesepakatan untuk mendapatkan lebih banyak amunisi untuk pertarungan.
Sementara itu, Washington mengatakan bahwa meskipun kota timur itu jatuh ke tangan Rusia, itu tidak akan menandakan pergeseran momentum perang.
(esn)
tulis komentar anda