Khamenei: Meracuni Siswi di Iran Adalah Kejahatan Tak Termaafkan

Selasa, 07 Maret 2023 - 00:30 WIB
Khamenei: Meracuni Siswi di Iran Adalah Kejahatan Tak Termaafkan. FOTO/Reuters
TEHERAN - Pemimpin tertinggi spiritual Iran , Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pada Senin (6/3/2023), bahwa aksi peracunan siswi Iran dalam beberapa bulan terakhir adalah kejahatan "tak termaafkan". Ia mengungkapkan hal itu di tengah terus jatuhnya korban akibat keracunan di seluruh negeri.

“Pihak berwenang harus secara serius mengejar masalah peracunan siswa. Ini adalah kejahatan yang tak termaafkan. Para pelaku kejahatan ini harus dihukum seberat-beratnya," kata Khamenei, seperti dikutip dari Arab News.





“Kalau terbukti mahasiswa diracun, pelaku kejahatan ini harus dihukum seberat-beratnya. Tidak akan ada amnesti untuk orang-orang ini,” lanjut Khamenei dalam sebuah video yang dirilis kantornya.

Pernyataannya muncul saat kasus yang terkait dengan keracunan berantai pada siswi terus dilaporkan dari berbagai kota di seluruh Iran. Bahkan saat penyelidikan terus dilakukan untuk menemukan penyebab penyakit misterius tersebut.

Sebuah laporan di surat kabar Etemaad berbahasa Persia pada hari Sabtu menyebutkan jumlah total kasus keracunan lebih dari 2.000 sejak November tahun lalu, ketika kasus pertama dilaporkan.

Laporan itu mengatakan sebanyak 125 sekolah di kota-kota Iran yang berbeda, termasuk ibu kota Teheran, telah melaporkan kasus penyakit misterius ini sejauh ini, mengirimkan riak kejutan ke seluruh negeri.



Pekan lalu, Shahriar Heidari, anggota komisi keamanan internal dan kebijakan luar negeri parlemen Iran, mengutip "sumber terpercaya" yang mengatakan bahwa "hampir 900" siswi telah diracuni.

Kasus pertama dari keracunan berantai ini dilaporkan November lalu, ketika setidaknya 18 siswi dari salah satu sekolah di kota Qom di Iran tengah dipindahkan ke rumah sakit.

Para siswa mengeluhkan gejala seperti mual, sakit kepala, gangguan pernapasan, batuk dan nyeri tubuh. Itu mengikuti insiden serupa di sekolah perempuan lain di kota.

Dalam beberapa pekan terakhir, gelombang telah menyebar ke kota dan provinsi termasuk Teheran, Ardabil, Isfahan, Khurramshahr, Kermanshah, Azerbaijan, Bandar Abbas, Urmia, Ahwaz, Zanjan, Mashhad dll dengan ratusan siswi dirawat di rumah sakit, menurut laporan media setempat.



Dalam sebagian besar kasus baru-baru ini, setidaknya 30 siswa dari tiga sekolah dipindahkan ke pusat medis di pusat kota Zanjan pada Minggu karena gejala keracunan, kata laporan. Demikian pula puluhan kasus juga dilaporkan masing-masing dari Tabriz, Khorasan, Isfahan dan Bandar Abbas.

Presiden Ebrahim Raeisi pekan lalu memerintahkan penyelidikan atas masalah tersebut dan meminta Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi untuk menemukan penyebab masalah yang memicu protes di beberapa kota.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More