Israel Tidak Dapat Temukan Pilot untuk Terbangkan Netanyahu ke Roma
Senin, 06 Maret 2023 - 15:30 WIB
TEL AVIV - Pemerintah Israel dilaporkan mencari maskapai penerbangan lain untuk menerbangkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu ke Roma.
Langkah itu dilakukan setelah maskapai penerbangan nasional Israel, El Al, tidak dapat menemukan pilot atau pramugari untuk staf kunjungan kenegaraan pekan ini ke Italia.
Menteri Perhubungan Israel Miri Regev bermaksud membuka penawaran ke maskapai lain, seperti Arkia dan Israir, setelah El Al melewatkan tenggat waktu Minggu pukul 14:00 untuk mengonfirmasi penerbangan Kamis, menurut media Israel.
“Maskapai nasional tidak dapat menemukan pilot atau awak kabin untuk menjadi sukarelawan dalam misi itu, di tengah protes besar-besaran di negara itu atas usulan reformasi peradilan koalisi berkuasa,” ungkap laporan Jerusalem Post.
El Al menyalahkan masalah kepegawaian karena kekurangan pilot yang memenuhi syarat untuk menerbangkan Boeing 777, pesawat yang diminta perdana menteri, “di antara alasan lainnya.”
Netanyahu dijadwalkan terbang ke Roma pada Kamis, di mana dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, sebelum kembali ke Israel pada Sabtu.
Meloni dengan cepat memberi selamat kepada Netanyahu ketika dia memenangkan suara mayoritas dalam pemilu Israel November lalu.
Netanyahu kembali berkuasa sebagai PM setelah absen selama 18 bulan. Dia dilaporkan berencana menindaklanjuti perjalanannya ke Italia dengan kunjungan ke Jerman pekan depan.
Semua pilot kecuali tiga dari 40 pilot cadangan di skuadron tempur ke-69 Angkatan Udara Israel mengumumkan pada Minggu bahwa mereka tidak akan menghadiri sesi pelatihan yang dijadwalkan pada Rabu, sebagai protes terhadap usulan reformasi peradilan.
Sementara protes telah berlarut-larut sepanjang tahun, Netanyahu mengatakan pada Minggu bahwa penyelenggara unjuk rasa adalah "kelompok berbahaya" yang ingin "membakar rumah dan menciptakan kekacauan di negara."
“El Al, yang bergantung pada pinjaman dan jaminan pembiayaan dari pemerintah, dapat menghadapi tindakan hukuman atas kegagalannya dalam perjalanan staf Netanyahu,” papar Regev kepada penyiar publik Kan.
Maskapai itu menyatakan bangga membawa bendera Israel dan akan menangani penerbangan Netanyahu sesuai jadwal.
Meski demikian, Jerusalem Post mengklaim maskapai itu masih belum menemukan co-pilot atau awak kabin untuk penerbangan tersebut.
Langkah itu dilakukan setelah maskapai penerbangan nasional Israel, El Al, tidak dapat menemukan pilot atau pramugari untuk staf kunjungan kenegaraan pekan ini ke Italia.
Menteri Perhubungan Israel Miri Regev bermaksud membuka penawaran ke maskapai lain, seperti Arkia dan Israir, setelah El Al melewatkan tenggat waktu Minggu pukul 14:00 untuk mengonfirmasi penerbangan Kamis, menurut media Israel.
“Maskapai nasional tidak dapat menemukan pilot atau awak kabin untuk menjadi sukarelawan dalam misi itu, di tengah protes besar-besaran di negara itu atas usulan reformasi peradilan koalisi berkuasa,” ungkap laporan Jerusalem Post.
El Al menyalahkan masalah kepegawaian karena kekurangan pilot yang memenuhi syarat untuk menerbangkan Boeing 777, pesawat yang diminta perdana menteri, “di antara alasan lainnya.”
Netanyahu dijadwalkan terbang ke Roma pada Kamis, di mana dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, sebelum kembali ke Israel pada Sabtu.
Meloni dengan cepat memberi selamat kepada Netanyahu ketika dia memenangkan suara mayoritas dalam pemilu Israel November lalu.
Netanyahu kembali berkuasa sebagai PM setelah absen selama 18 bulan. Dia dilaporkan berencana menindaklanjuti perjalanannya ke Italia dengan kunjungan ke Jerman pekan depan.
Semua pilot kecuali tiga dari 40 pilot cadangan di skuadron tempur ke-69 Angkatan Udara Israel mengumumkan pada Minggu bahwa mereka tidak akan menghadiri sesi pelatihan yang dijadwalkan pada Rabu, sebagai protes terhadap usulan reformasi peradilan.
Sementara protes telah berlarut-larut sepanjang tahun, Netanyahu mengatakan pada Minggu bahwa penyelenggara unjuk rasa adalah "kelompok berbahaya" yang ingin "membakar rumah dan menciptakan kekacauan di negara."
“El Al, yang bergantung pada pinjaman dan jaminan pembiayaan dari pemerintah, dapat menghadapi tindakan hukuman atas kegagalannya dalam perjalanan staf Netanyahu,” papar Regev kepada penyiar publik Kan.
Maskapai itu menyatakan bangga membawa bendera Israel dan akan menangani penerbangan Netanyahu sesuai jadwal.
Meski demikian, Jerusalem Post mengklaim maskapai itu masih belum menemukan co-pilot atau awak kabin untuk penerbangan tersebut.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda