Suriah Marah Panglima Militer AS Kunjungi Wilayah Pemberontak SDF

Senin, 06 Maret 2023 - 11:54 WIB
loading...
Suriah Marah Panglima Militer AS Kunjungi Wilayah Pemberontak SDF
Pemerintah Suriah marah atas kunjungan Panglima Militer AS Jenderal Mark Milley ke wilayah Suriah yang dikuasai pemberontak. Foto/REUTERS
A A A
DAMASKUS - Pemerintah Suriah marah dan mengecam keras kunjungan Panglima Militer Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark Milley ke wilayah dikuasai kelompok pemberontak.

Jenderal Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika, melakukan kunjungan kejutan di pangkalan militer wilayah timur laut Suriah yang dikuasai kelompok pemberontak Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi. Sang jenderal bertemu dengan pasukan Amerika yang ditempatkan di sana.

"Suriah mengutuk keras kunjungan ilegal Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika ke pangkalan militer Amerika ilegal di Suriah timur laut," kata Kementerian Luar Negeri Suriah pada hari Minggu, seperti dikutip AFP, Senin (6/3/2023).



"Kunjungan Milley adalah pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah," imbuh kementerian tersebut.

Damaskus mendesak pemerintah AS untuk segera menghentikan pelanggaran sistematis dan berkelanjutan terhadap hukum internasional dan dukungan untuk kelompok separatis bersenjata.

Sekitar 900 tentara AS dikerahkan di beberapa pangkalan dan pos di timur laut Suriah sebagai bagian dari perang melawan sisa-sisa kelompok teroris Islamic State atau ISIS.

Namun, pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad memandang pengerahan pasukan AS di wilayah yang dikuasai SDF sebagai pendudukan dan menuduh pasukan Kurdi yang bersekutu dengan AS "berkecenderungan separatis".

Kubu Kurdi menyangkal tuduhan bahwa pihaknya merupakan kelompok separatis dan mengatakan mereka berusaha mempertahankan pemerintahan sendiri yang tidak diakui Damaskus.

Sementara itu, juru bicara Jenderal Milley, Dave Butler, mengatakan kepada AFP bahwa jenderal AS itu mengunjungi timur laut Suriah Sabtu untuk bertemu dengan para komandan dan pasukan Amerika.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1028 seconds (0.1#10.140)