Bos Tentara Bayaran Wagner Ungkap Alasan Rusia Tolak Akhiri Perang Ukraina

Senin, 06 Maret 2023 - 07:09 WIB
Bos kelompok tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin ungkap alasan utama Rusia menolak mengakhiri perangnya di Ukraina. Foto/via Global News
BAKHMUT - Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengungkap alasan utama mengapa Rusia menolak mengakhiri perangnya di Ukraina . Menurutnya, itu karena Kiev terus mencoba merebut kembali tanah yang dikuasainya sebelum 2014.

"Saya benar-benar yakin bahwa Ukraina, dengan bantuan blok NATO, akan menerobos 'garis merah' ini dan mengembalikan wilayah miliknya hingga 2014," kata Prigozhin dalam pernyataan yang di-posting ke Telegram melalui halaman situs web perusahaannya.

"Tidak diragukan lagi, perang akan dimulai lagi," katanya, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (6/3/2023).





"Konflik semacam itu mungkin berubah menjadi lebih tragis dan berdarah daripada yang pertama. Oleh karena itu, kita perlu berjuang untuk Rusia di sini dan saat ini," ujar oligarki yang dikenal sebagai "koki" Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.

Prigozhin adalah suara yang menonjol serta blakblakan di antara elite Rusia dan merupakan rekan dekat Presiden Putin. Namun, dia sangat mengkritik pasukan militer konvensional Rusia dan Kementerian Pertahanan.

Tentara bayaran Wagner Group telah banyak terlibat dalam operasi Rusia untuk menguasai kota Bakhmut di Donetsk timur, wilayah yang telah dibombardir secara intensif selama berbulan-bulan.

"Unsur paling maju dan siap dari seragam paramiliter Wagner telah bertempur dalam operasi penyerangan di sekitar kota," kata lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW).

ISW mengatakan tentara bayaran Wagner, bersama dengan angkatan bersenjata Rusia, tampaknya telah mempersiapkan diri untuk "gerakan balik", yang akan memaksa pasukan Kiev meninggalkan posisi pertahanan mereka di kota yang hancur itu.



Mengutip sumber-sumber Rusia, lembaga think tank itu mengatakan para tentara bayaran Wagner Group mungkin telah berkembang melalui Bakhmut timur dan timur laut untuk menciptakan "gerakan balik" yang menantang secara taktis di daerah perkotaan di utara kota.

Ini adalah perubahan dari pengepungan kota, yang sebelumnya dievaluasi oleh ISW dan Kementerian Pertahanan Inggris sebagai strategi Rusia.

Pada hari Minggu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan Rusia berusaha untuk mengepung Bakhmut, tetapi pasukan Kiev telah menangkis serangan tersebut.

Pada hari Sabtu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Bakhmut berada di bawah tekanan yang semakin parah, dan rute pasokan Ukraina menjadi semakin terbatas. Menurut kementerian itu, Kiev telah mengirim unit elite untuk mendukung para tentaranya di kota itu.

Laporan lain dari kantor berita AP menyebutkan penduduk Bakhmut yang tersisa sekarang melarikan diri dengan berjalan kaki. Kota ini memiliki populasi sebelum perang sekitar 75.000 orang.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More