Aktivis Belarusia Klaim Ledakkan Pesawat Mata-mata A-50 Rusia
Selasa, 28 Februari 2023 - 17:17 WIB
MINSK - Aktivis anti-pemerintah Belarusia mengklaim telah meledakkan pesawat pengintai militer Rusia yang canggih dalam serangan pesawat tak berawak di sebuah lapangan terbang dekat Ibu Kota Belarusia, Minsk. Klaim ini belum dikonfirmasi oleh Rusia maupun Belarusia.
Pesawat Beriev A-50, disebut oleh NATO dengan nama Mainstay, merupakan pesawat peringatan dini dengan kemampuan komando dan kontrol serta kemampuan untuk melacak hingga 60 target sekaligus.
Belarusia, sekutu setia Rusia, telah mengizinkan Moskow menggunakan wilayahnya untuk melancarkan serangan ke Ukraina, meskipun sejauh ini menahan diri untuk tidak terlibat langsung dalam perang.
"Adalah pesawat tak berawak (yang melakukan serangan). Para peserta operasi adalah warga Belarusia," kata Aliaksandr Azarov, pemimpin organisasi anti-pemerintah Belarusia BYPOL, di aplikasi pesan Telegram organisasi yang dilansir kantor berita Belsat seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/2/2023).
Namun Azarov tidak memberikan bukti langsung untuk mendukung pernyataannya.
BYPOL, yang beranggotakan mantan petugas penegak hukum yang mendukung politisi oposisi, telah dicap sebagai organisasi teroris oleh Minsk. Belsat adalah lembaga penyiaran yang berbasis di Polandia yang kerap mengkritik Belarusia yang juga dicap Minsk sebagai ekstremis.
Dihubungi melalui telepon pada hari Senin, Azarov mengatakan kepada Reuters bahwa operasi tersebut telah direncanakan selama beberapa bulan dan bahwa "partisan" akan berusaha untuk melakukan lebih banyak aksi di masa depan.
"Kami bekerja, melanjutkan pertempuran kami melawan penjajah Rusia di wilayah Belarusia dan dengan rezim kriminal (Presiden Alexander) Lukashenko yang telah merebut kekuasaan secara tidak sah," katanya.
Pesawat Beriev A-50, disebut oleh NATO dengan nama Mainstay, merupakan pesawat peringatan dini dengan kemampuan komando dan kontrol serta kemampuan untuk melacak hingga 60 target sekaligus.
Belarusia, sekutu setia Rusia, telah mengizinkan Moskow menggunakan wilayahnya untuk melancarkan serangan ke Ukraina, meskipun sejauh ini menahan diri untuk tidak terlibat langsung dalam perang.
"Adalah pesawat tak berawak (yang melakukan serangan). Para peserta operasi adalah warga Belarusia," kata Aliaksandr Azarov, pemimpin organisasi anti-pemerintah Belarusia BYPOL, di aplikasi pesan Telegram organisasi yang dilansir kantor berita Belsat seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/2/2023).
Namun Azarov tidak memberikan bukti langsung untuk mendukung pernyataannya.
BYPOL, yang beranggotakan mantan petugas penegak hukum yang mendukung politisi oposisi, telah dicap sebagai organisasi teroris oleh Minsk. Belsat adalah lembaga penyiaran yang berbasis di Polandia yang kerap mengkritik Belarusia yang juga dicap Minsk sebagai ekstremis.
Dihubungi melalui telepon pada hari Senin, Azarov mengatakan kepada Reuters bahwa operasi tersebut telah direncanakan selama beberapa bulan dan bahwa "partisan" akan berusaha untuk melakukan lebih banyak aksi di masa depan.
"Kami bekerja, melanjutkan pertempuran kami melawan penjajah Rusia di wilayah Belarusia dan dengan rezim kriminal (Presiden Alexander) Lukashenko yang telah merebut kekuasaan secara tidak sah," katanya.
tulis komentar anda