Putin Menarik Rusia dari Perjanjian Nuklir Terakhir dengan Amerika Serikat
Selasa, 21 Februari 2023 - 19:39 WIB
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengumumkan Moskow menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian nuklir terakhir yang tersisa antara Rusia dan Amerika Serikat (AS).
Selama pidato penting di Parlemen Rusia pada Selasa (21/2/2023), dia mencatat Moskow tidak akan keluar dari Perjanjian START Baru, tetapi untuk sementara menarik diri.
Menjelaskan keputusan tersebut, Putin mencatat perjanjian tersebut awalnya dibuat dalam keadaan yang sangat berbeda, ketika Rusia dan AS tidak menganggap satu sama lain sebagai musuh.
Sekarang, bagaimanapun, menurut Putin, AS tidak hanya mengeluarkan ultimatum ke Rusia, tetapi NATO sendiri pada dasarnya telah mengajukan permohonan untuk menjadi bagian dari perjanjian itu juga.
Menurut Putin, anggota blok NATO sekarang menuntut pemeriksaan fasilitas strategis Rusia.
Putin mencatat permintaan Moskow untuk memeriksa fasilitas nuklir Barat sesuai perjanjian itu secara sistematis ditolak hanya dengan penjelasan formal atas penolakan tersebut.
Putin mencatat AS terus bersikeras mempertahankan hegemoni, sementara mitra NATO-nya secara terbuka mengakui mereka ingin menimbulkan kekalahan strategis di Rusia.
“Rusia tidak bisa mengabaikan ini. Kita tidak bisa membiarkan diri kita mengabaikan ini,” tegas Putin.
Selama pidato penting di Parlemen Rusia pada Selasa (21/2/2023), dia mencatat Moskow tidak akan keluar dari Perjanjian START Baru, tetapi untuk sementara menarik diri.
Menjelaskan keputusan tersebut, Putin mencatat perjanjian tersebut awalnya dibuat dalam keadaan yang sangat berbeda, ketika Rusia dan AS tidak menganggap satu sama lain sebagai musuh.
Sekarang, bagaimanapun, menurut Putin, AS tidak hanya mengeluarkan ultimatum ke Rusia, tetapi NATO sendiri pada dasarnya telah mengajukan permohonan untuk menjadi bagian dari perjanjian itu juga.
Baca Juga
Menurut Putin, anggota blok NATO sekarang menuntut pemeriksaan fasilitas strategis Rusia.
Putin mencatat permintaan Moskow untuk memeriksa fasilitas nuklir Barat sesuai perjanjian itu secara sistematis ditolak hanya dengan penjelasan formal atas penolakan tersebut.
Putin mencatat AS terus bersikeras mempertahankan hegemoni, sementara mitra NATO-nya secara terbuka mengakui mereka ingin menimbulkan kekalahan strategis di Rusia.
“Rusia tidak bisa mengabaikan ini. Kita tidak bisa membiarkan diri kita mengabaikan ini,” tegas Putin.
Lihat Juga :
tulis komentar anda