Seymour Hersh: Bertaruh pada Kemenangan Ukraina adalah Bunuh Diri

Minggu, 19 Februari 2023 - 05:01 WIB
Jurnalis investigasi ikonik Amerika Serikat Seymour Hersh. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan sekutunya seharusnya berusaha mencapai kesepakatan dengan Moskow karena keyakinan mereka bahwa Ukraina dapat memenangkan konflik melawan Rusia adalah "bunuh diri".

Peringatan itu diungkapkan jurnalis investigasi ikonik Amerika, Seymour Hersh.

Berbicara dalam wawancara YouTube dengan outlet Consortium News pada Jumat (17/2/2023), Hersh menuduh pemerintahan Biden membuat "begitu banyak kesalahan buruk".



Dia menambahkan, "Tidak mungkin untuk percaya betapa bodohnya kepemimpinan ini."

“Sungguh bunuh diri untuk berpikir Anda dapat memenangkan perang itu, bahwa Ukraina dapat memenangkan perang (melawan Rusia). Terlalu banyak korupsi. Itu adalah keputusan yang sangat, sangat buruk. Kita seharusnya mendorong perdamaian, kita seharusnya membuat kesepakatan,” tegas jurnalis pemenang Pulitzer Prize itu.



Dia memperingatkan, Presiden AS Joe Biden pada dasarnya "menghancurkan NATO di Eropa" dengan memberi tahu sekutu bahwa dia mendukung Ukraina dengan "pemerintahannya yang benar-benar korup."

Wartawan itu juga menunjukkan bagaimana Kiev memuja Stepan Bandera, "pro-Nazi hebat yang membunuh orang Yahudi secara gila-gilaan selama Perang Dunia II."

“Bodoh untuk tidak segera meyakinkan pemerintah Rusia bahwa kita tidak tertarik menjadikan Ukraina sebagai anggota NATO,” ujar Hersh, mengacu pada kekhawatiran yang sudah lama ada di Moskow.

“NATO toh tidak menginginkan Ukraina karena korupsi,” papar dia.



Hersh baru-baru ini menerbitkan laporan mengejutkan yang menuduh AS menyabotase pipa Nord Stream tahun lalu.

Dia mengutip sumber informasi yang menjelaskan bahan peledak ditanam di dasar Laut Baltik oleh penyelam Angkatan Laut AS dengan kedok latihan NATO pada Juni 2022.

Bahan peledak itu diledakkan pada akhir September, membuat pipa yang dibangun untuk pengiriman Gas Rusia ke Eropa melalui Jerman, tidak bisa dioperasikan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, serta Wakil Menteri Urusan Politik Victoria Nuland dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, semuanya "sangat hawkish," menurut wartawan tersebut.

Hersh menjelaskan, ketiganya “mendorong Biden dengan sangat keras” untuk melanjutkan sabotase karena “mereka telah lama membenci (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Ini hampir bersifat pribadi, saya kira.”

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mencap laporan bom Hersh sebagai "fiksi yang benar-benar palsu dan lengkap."

Wartawan itu telah menjanjikan lebih banyak pengungkapan tentang bagaimana pipa itu diledakkan.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More