India Ingin Ubah Hari Valentine Jadi Hari Peluk Sapi, Tapi Batal

Minggu, 12 Februari 2023 - 10:42 WIB
India ingin ubah Hari Valentine jadi Hari Peluk Sapi, namun batal karena jadi bahan ejekan dan olok-olok. Foto/Ilustrasi
NEW DELHI - Selama berabad-abad, sapi dianggap suci oleh penduduk India yang mayoritas beragama Hindu, sebagai simbol Bumi dan dewa. Begitu dihormatinya hewan itu hingga membuat pihak berwenang di India berencana untuk mengubah nama Hari Valentine menjadi Hari Peluk Sapi.

Langkah itu diharapkan akan meningkatkan kekayaan emosional warga dan memberikan pukulan kepada apa yang dilihat sebagai budaya impor.

Deklarasi 14 Februari sebagai "Hari Peluk Sapi," datang dalam sebuah pernyataan pada awal pekan ini dari Dewan Kesejahteraan Hewan India, yang menyebut sapi sebagai tulang punggung budaya India dan ekonomi pedesaan.



"Sapi adalah pemberi segalanya, menyediakan kekayaan bagi umat manusia" karena "sifatnya yang bergizi," kata badan tersebut, badan hukum yang memberi nasihat kepada Kementerian Perikanan, Peternakan, dan Perah India seperti dikutip dari CNN, Minggu (12/2/2023).



Dikatakan dorongan untuk memeluk sapi adalah bagian dari upaya untuk mempromosikan "Weda" atau tradisi suci Hindu, yang diklaim telah terkikis oleh pengaruh Barat.

"Tradisi Weda hampir di ambang kepunahan karena kemajuan budaya (barat) dari waktu ke waktu,” kata pernyataan itu.

“Kepesonaan peradaban barat telah membuat budaya dan warisan fisik kita hampir terlupakan,” sambung pernyataan itu.

Namun langkah tersebut tampaknya menjadi bumerang dan memicu banjirnya meme internet, kartun, dan lelucon oleh pembawa acara TV.



Selama berhari-hari, media telah mengejek rencana pemerintah, menerbitkan kartun satir yang menunjukkan sapi melarikan diri dari pria kasmaran, sementara pengguna internet memposting video kekerasan antara binatang dan manusia.

Seorang pembaca berita di salah satu saluran berita berbahasa Inggris terkemuka India, NDTV, bahkan terekam mencoba memeluk beberapa ekor sapi, yang tampaknya menegur rayuannya.

“Persetujuan itu penting,” candanya selama segmen tersebut.

Seminggu setelah pengumuman itu – setelah berhari-hari diejek dan diolok-olok secara online – ide tersebut tampaknya telah dibatalkan.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More