Korban Tewas Gempa Turki-Suriah 16.035 Orang, Erdogan Jadi Sasaran Kemarahan
Kamis, 09 Februari 2023 - 17:00 WIB
“Setiap menit, setiap jam berlalu, kemungkinan menemukan orang yang selamat semakin berkurang," ujarnya.
Di seluruh wilayah, tim penyelamat bekerja keras siang dan malam saat orang-orang menunggu dengan kesedihan di antara tumpukan puing bangunan dengan harapan bahwa teman, kerabat, dan tetangga dapat ditemukan dalam keadaan hidup.
Di Antakya, ibu kota provinsi Hatay yang berbatasan dengan Suriah, tim penyelamat sangat sedikit di lapangan dan penduduk mengambil sendiri puing-puing. Orang-orang memohon helm, palu, batang besi dan tali.
Lebih dari 12.000 personel pencarian dan penyelamatan Turki bekerja di daerah yang terkena dampak, bersama dengan 9.000 tentara. Lebih dari 70 negara menawarkan tim penyelamat dan bantuan lainnya.
Tapi skala besar dari bencana itu menakutkan.
“Wilayahnya sangat besar. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,” kata Johannes Gust, dari dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan Jerman, saat dia memuat peralatan ke sebuah truk di bandara Adana.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki mengatakan 5.775 bangunan telah hancur akibat gempa dan 20.426 orang terluka.
Dua Badan Amerika Serikat (AS) untuk Tim Pembangunan Internasional dengan masing-masing 80 orang dan 12 anjing dijadwalkan tiba Rabu pagi di Turki dan menuju ke provinsi tenggara Adiyaman untuk fokus pada pencarian dan penyelamatan korban.
Juru bicara UNICEF James Elder mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa gempa tersebut “mungkin telah membunuh ribuan anak.”
Di seluruh wilayah, tim penyelamat bekerja keras siang dan malam saat orang-orang menunggu dengan kesedihan di antara tumpukan puing bangunan dengan harapan bahwa teman, kerabat, dan tetangga dapat ditemukan dalam keadaan hidup.
Di Antakya, ibu kota provinsi Hatay yang berbatasan dengan Suriah, tim penyelamat sangat sedikit di lapangan dan penduduk mengambil sendiri puing-puing. Orang-orang memohon helm, palu, batang besi dan tali.
Lebih dari 12.000 personel pencarian dan penyelamatan Turki bekerja di daerah yang terkena dampak, bersama dengan 9.000 tentara. Lebih dari 70 negara menawarkan tim penyelamat dan bantuan lainnya.
Tapi skala besar dari bencana itu menakutkan.
“Wilayahnya sangat besar. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,” kata Johannes Gust, dari dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan Jerman, saat dia memuat peralatan ke sebuah truk di bandara Adana.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki mengatakan 5.775 bangunan telah hancur akibat gempa dan 20.426 orang terluka.
Dua Badan Amerika Serikat (AS) untuk Tim Pembangunan Internasional dengan masing-masing 80 orang dan 12 anjing dijadwalkan tiba Rabu pagi di Turki dan menuju ke provinsi tenggara Adiyaman untuk fokus pada pencarian dan penyelamatan korban.
Juru bicara UNICEF James Elder mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa gempa tersebut “mungkin telah membunuh ribuan anak.”
(min)
tulis komentar anda