Brasil Tenggelamkan Kapal Induk Hantu yang Dijuluki Paket Beracun 30.000 Ton
Sabtu, 04 Februari 2023 - 11:54 WIB
Sao Paulo mengambil bagian dalam uji coba nuklir pertama Prancis di Pasifik pada 1960-an dan bertugas di Afrika, Timur Tengah, dan bekas Yugoslavia dari 1970-an hingga 1990-an.
Brasil membeli kapal induk sepanjang 266 meter (873 kaki) itu seharga USD12 juta pada tahun 2000. Kebakaran yang terjadi di atas kapal pada tahun 2005 mempercepat penurunan usia kapal.
Tahun lalu, Brasil memberi wewenang kepada perusahaan Turki, Sok Denizcilik, untuk membongkar Sao Paulo untuk dijadikan besi tua.
Namun pada bulan Agustus, saat sebuah kapal tunda akan menariknya ke Laut Mediterania, otoritas lingkungan Turki memblokir rencana tersebut.
Kementerian Pertahanan Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa rencana pembongkaran kapal mewakili upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Brasil untuk membuang kapal dengan aman melalui daur ulang yang ramah lingkungan.
Brasil kemudian membawa kapal induk itu kembali tetapi tidak mengizinkannya masuk ke pelabuhan, dengan alasan "berisiko tinggi" terhadap lingkungan.
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan, area yang dipilih untuk penenggelaman kapal itu diidentifikasi oleh Pusat Hidrografi Angkatan Laut, yang menganggapnya sebagai lokasi "paling aman" karena berada di luar zona ekonomi eksklusif Brasil, kawasan perlindungan lingkungan, bebas dari kabel bawah laut yang terdokumentasi dan berada di kedalaman lebih dari 3.000 meter (9.840 kaki).
“Mengingat fakta-fakta yang disajikan dan meningkatnya risiko yang terlibat dalam penarikan, karena memburuknya kondisi daya apung lambung dan tenggelamnya kapal secara spontan/tidak dapat dihindari, tidak mungkin untuk mengambil tindakan lain selain membuang lambung kapal, melalui penenggelaman yang direncanakan dan dikendalikan,” kata kementerian itu.
Brasil membeli kapal induk sepanjang 266 meter (873 kaki) itu seharga USD12 juta pada tahun 2000. Kebakaran yang terjadi di atas kapal pada tahun 2005 mempercepat penurunan usia kapal.
Tahun lalu, Brasil memberi wewenang kepada perusahaan Turki, Sok Denizcilik, untuk membongkar Sao Paulo untuk dijadikan besi tua.
Namun pada bulan Agustus, saat sebuah kapal tunda akan menariknya ke Laut Mediterania, otoritas lingkungan Turki memblokir rencana tersebut.
Kementerian Pertahanan Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa rencana pembongkaran kapal mewakili upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Brasil untuk membuang kapal dengan aman melalui daur ulang yang ramah lingkungan.
Brasil kemudian membawa kapal induk itu kembali tetapi tidak mengizinkannya masuk ke pelabuhan, dengan alasan "berisiko tinggi" terhadap lingkungan.
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan, area yang dipilih untuk penenggelaman kapal itu diidentifikasi oleh Pusat Hidrografi Angkatan Laut, yang menganggapnya sebagai lokasi "paling aman" karena berada di luar zona ekonomi eksklusif Brasil, kawasan perlindungan lingkungan, bebas dari kabel bawah laut yang terdokumentasi dan berada di kedalaman lebih dari 3.000 meter (9.840 kaki).
“Mengingat fakta-fakta yang disajikan dan meningkatnya risiko yang terlibat dalam penarikan, karena memburuknya kondisi daya apung lambung dan tenggelamnya kapal secara spontan/tidak dapat dihindari, tidak mungkin untuk mengambil tindakan lain selain membuang lambung kapal, melalui penenggelaman yang direncanakan dan dikendalikan,” kata kementerian itu.
(min)
tulis komentar anda