16 Tahun Buron, Tersangka Mafia Italia Tertangkap Saat Jadi Koki Pizza
Jum'at, 03 Februari 2023 - 16:44 WIB
PARIS - Seorang tersangka pembunuh mafia Italia yang menjadi buronan sejak 2006 telah ditangkap di Prancis . Ia bersembunyi sebagai koki pizza selama setidaknya tiga tahun terakhir.
Edgardo Greco (63) ditangkap pada Kamis di kota Prancis, Saint-Etienne, di mana ia menjalankan sebuah restoran Italia dengan nama samaran. Greco diduga anggota kelompok 'Ndrangheta yang terkenal kejam, sebuah organisasi mafia yang kuat di Calabria, Italia selatan.
Digambarkan sebagai "buronan berbahaya", Greco dicari di Italia untuk menjalani hukuman seumur hidup atas pembunuhan Stefano dan Giuseppe Bartolomeo, kata Interpol dalam sebuah pernyataan.
Dia juga dituduh di sana atas percobaan pembunuhan terhadap Emiliano Mosciaro sebagai bagian dari perang mafia antara geng Pino Sena dan Perna Pranno yang menandai awal 1990-an.
Polisi Italia mengatakan Bartolomeo bersaudara dipukuli sampai mati dengan jeruji besi di sebuah gudang ikan pada Januari 1991. Mayat mereka tidak pernah ditemukan dan diyakini telah larut dalam asam.
Jaksa Prancis mengatakan di Saint-Etienne pada Juni 2021, Greco menjadi pemilik restoran Italia bernama Caffe Rossini Ristorante, yang beroperasi hingga November 2021.
Menurut dokumen yang dilihat Agence France-Presse, dia menggunakan nama Paolo Dimitrio dan juga bekerja di restoran Italia lainnya di kota itu.
Akun Facebook yang masih dibuka untuk Caffe Rossini Ristorante, yang tampaknya telah ditutup, menunjukkan pers lokal meliput pembukaannya pada tahun 2021.
“Paolo Dimitrio membuka restoran impiannya,” demikian tajuk utama artikel di koran lokal Le Progres.
Menurut media Italia, Greco juga bekerja di sebuah restoran pizza dengan nama samaran pada malam hari.
Setelah penangkapannya pada Kamis dini hari, kata jaksa penuntut, Greco muncul di hadapan seorang hakim penyelidik di Lyon yang secara resmi memberi tahunya tentang surat perintah penangkapan Italia seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (3/2/2023).
Dia kemudian ditempatkan di tahanan.
Bantuan untuk Italia dan Prancis dari kerja sama proyek melawan 'Ndrangheta (I-Can) yang dijalankan oleh Interpol, yang memfasilitasi kerja sama polisi antara 195 negara anggotanya, membantu penangkapan Greco.
Dikutip dalam pernyataan Interpol, Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi, mengatakan penangkapan itu menunjukkan komitmen negaranya untuk memerangi segala bentuk kejahatan terorganisir dan menemukan buronan berbahaya.
Interpol mengatakan 'Ndrangheta dianggap sebagai kelompok mafia paling luas dan kuat di Italia, yang beroperasi di seluruh dunia dan memiliki ikatan kuat dengan perdagangan kokain menuju Eropa dari Amerika Selatan.
Penangkapan Greco terjadi seminggu setelah polisi Italia mengatakan telah membongkar jaringan mafia 'Ndrangheta yang mendominasi wilayah besar Calabria selatan dan menyita aset melebihi USD270 juta atau sekitar Rp4 triliun.
Sebanyak 56 orang, mayoritas yang sudah dipenjara, menjalani penyelidikan kriminal atas serangkaian kejahatan termasuk konspirasi terkait mafia, pemerasan, penculikan, penyuapan, dan kepemilikan senjata, kata polisi dan jaksa penuntut.
Bulan lalu, polisi Italia menangkap salah satu bos paling terkenal dari mafia Sisilia Cosa Nostra, Matteo Messina Denaro, yang telah buron selama 30 tahun.
Pria berusia 60 tahun itu ditangkap setelah mengunjungi klinik kesehatan tempat dia dirawat di ibu kota Sisilia, Palermo.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Edgardo Greco (63) ditangkap pada Kamis di kota Prancis, Saint-Etienne, di mana ia menjalankan sebuah restoran Italia dengan nama samaran. Greco diduga anggota kelompok 'Ndrangheta yang terkenal kejam, sebuah organisasi mafia yang kuat di Calabria, Italia selatan.
Digambarkan sebagai "buronan berbahaya", Greco dicari di Italia untuk menjalani hukuman seumur hidup atas pembunuhan Stefano dan Giuseppe Bartolomeo, kata Interpol dalam sebuah pernyataan.
Dia juga dituduh di sana atas percobaan pembunuhan terhadap Emiliano Mosciaro sebagai bagian dari perang mafia antara geng Pino Sena dan Perna Pranno yang menandai awal 1990-an.
Polisi Italia mengatakan Bartolomeo bersaudara dipukuli sampai mati dengan jeruji besi di sebuah gudang ikan pada Januari 1991. Mayat mereka tidak pernah ditemukan dan diyakini telah larut dalam asam.
Jaksa Prancis mengatakan di Saint-Etienne pada Juni 2021, Greco menjadi pemilik restoran Italia bernama Caffe Rossini Ristorante, yang beroperasi hingga November 2021.
Menurut dokumen yang dilihat Agence France-Presse, dia menggunakan nama Paolo Dimitrio dan juga bekerja di restoran Italia lainnya di kota itu.
Akun Facebook yang masih dibuka untuk Caffe Rossini Ristorante, yang tampaknya telah ditutup, menunjukkan pers lokal meliput pembukaannya pada tahun 2021.
“Paolo Dimitrio membuka restoran impiannya,” demikian tajuk utama artikel di koran lokal Le Progres.
Menurut media Italia, Greco juga bekerja di sebuah restoran pizza dengan nama samaran pada malam hari.
Setelah penangkapannya pada Kamis dini hari, kata jaksa penuntut, Greco muncul di hadapan seorang hakim penyelidik di Lyon yang secara resmi memberi tahunya tentang surat perintah penangkapan Italia seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (3/2/2023).
Dia kemudian ditempatkan di tahanan.
Bantuan untuk Italia dan Prancis dari kerja sama proyek melawan 'Ndrangheta (I-Can) yang dijalankan oleh Interpol, yang memfasilitasi kerja sama polisi antara 195 negara anggotanya, membantu penangkapan Greco.
Dikutip dalam pernyataan Interpol, Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi, mengatakan penangkapan itu menunjukkan komitmen negaranya untuk memerangi segala bentuk kejahatan terorganisir dan menemukan buronan berbahaya.
Interpol mengatakan 'Ndrangheta dianggap sebagai kelompok mafia paling luas dan kuat di Italia, yang beroperasi di seluruh dunia dan memiliki ikatan kuat dengan perdagangan kokain menuju Eropa dari Amerika Selatan.
Penangkapan Greco terjadi seminggu setelah polisi Italia mengatakan telah membongkar jaringan mafia 'Ndrangheta yang mendominasi wilayah besar Calabria selatan dan menyita aset melebihi USD270 juta atau sekitar Rp4 triliun.
Sebanyak 56 orang, mayoritas yang sudah dipenjara, menjalani penyelidikan kriminal atas serangkaian kejahatan termasuk konspirasi terkait mafia, pemerasan, penculikan, penyuapan, dan kepemilikan senjata, kata polisi dan jaksa penuntut.
Bulan lalu, polisi Italia menangkap salah satu bos paling terkenal dari mafia Sisilia Cosa Nostra, Matteo Messina Denaro, yang telah buron selama 30 tahun.
Pria berusia 60 tahun itu ditangkap setelah mengunjungi klinik kesehatan tempat dia dirawat di ibu kota Sisilia, Palermo.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
(ian)
tulis komentar anda