Korban Tewas Baku Tembak Armenia-Azerbaijan Meningkat

Rabu, 15 Juli 2020 - 01:41 WIB
"Pihak Azerbaijan telah mengepung penduduknya sendiri dengan baterai artileri, menjadikan mereka target, dan kemudian mengeluh bahwa pasukan Armenia menembak ke arah itu," katanya di Facebook di mana ia memposting gambar artileri Azerbaijan di sekitar desa seperti dikutip dari US News, Rabu (15/7/2020).

Militer Azerbaijan menyangkal kehilangan sebuah pesawat tak berawak dan pada gilirannya mengklaim bahwa pasukannya menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak serta menghancurkan sistem artileri Armenia bersama krunya.

Ketika permusuhan berlanjut, Armenia juga menuduh Azerbaijan meluncurkan serangan siber di situs web pemerintah Armenia.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada hari Senin menuduh Azerbaijan memprovokasi bentrokan dan memperingatkan bahwa negara tetangganya itu akan memikul tanggung jawab atas konsekuensi yang tidak terduga. Sedangkan Presiden Azerbaijan Ilhan Aliyev mengecam apa yang ia sebut sebagai "provokasi lain Armenia" dan berjanji untuk melindungi wilayah nasional Azerbaijan.

Turki, yang memiliki ikatan etnis dan budaya yang erat dengan Azerbaijan, telah menyuarakan dukungan kuat kepada Azerbaijan dalam konflik tersebut.

Amerika Serikat (AS) dan Rusia, yang menjadi ketua bersama kelompok Minsk dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa yang telah mencoba untuk menegosiasikan penyelesaian konflik Nagorno-Karabakh, telah mengutuk aksi kekerasan dan menyerukan menahan diri.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov melakukan panggilan telepon terpisah dengan rekan-rekannya di Armenia dan Azerbaijan pada hari Senin untuk menyerukan gencatan senjata segera.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Moskow "sangat khawatir" tentang pertempuran itu dan siap untuk bertindak sebagai mediator.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga menyatakan khawatir. Juru bicaranya, Stéphane Dujarric, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kepala PBB mendesak untuk segera mengakhiri pertempuran dan meminta semua yang terlibat untuk mengambil langkah segera untuk menguraikan situasi dan menahan diri dari retorika provokatif.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More