Terungkap, India dan Pakistan Nyaris Perang Nuklir
Kamis, 26 Januari 2023 - 08:54 WIB
Pompeo mengatakan dia tidak akan pernah melupakan malam di mana dia berada di Hanoi pada pertemuan puncak bernegosiasi dengan Korea Utara tentang senjata nuklir. "Ketika India dan Pakistan mulai saling mengancam sehubungan dengan perselisihan selama puluhan tahun atas wilayah perbatasan utara Kashmir," lanjut tulisan Pompeo.
"Setelah serangan terhadap pasukan India yang menewaskan lebih dari 40 tentara—serangan teroris Islam...mungkin sebagian dimungkinkan oleh kebijakan kontra-teror Pakistan yang longgar, India telah menanggapi dengan serangan udara di dalam Pakistan," sambung tulisan Pompeo.
"Orang-orang Pakistan menembak jatuh sebuah pesawat dalam pertempuran udara berikutnya dan menahan pilot India sebagai tawanan."
Pompeo mengatakan dia dibangunkan di Hanoi untuk berbicara dengan "rekan" India, yang tidak disebutkan namanya.
“Dia percaya orang-orang Pakistan telah mulai mempersiapkan senjata nuklir mereka untuk serangan. India, dia memberi tahu saya, sedang mempertimbangkan eskalasinya sendiri,” tulis Pompeo.
"Saya memintanya untuk tidak melakukan apa-apa dan memberi kami waktu sebentar untuk menyelesaikan masalah," imbuh dia.
Pompeo menulis dia mulai bekerja dengan Penasihat Keamanan Nasional saat itu John Bolton yang bersamanya "di fasilitas komunikasi kecil yang aman di hotel kami".
Dia mengatakan dia menghubungi panglima militer Pakistan saat itu Jenderal Qamar Javed Bajwa, yang telah telah dia ajak berkomunikasi berkali-kali."Dan memberi tahu dia apa yang diberitahukan orang India kepada saya," katanya.
"Dia mengatakan itu tidak benar. Seperti yang diharapkan, dia yakin orang India sedang mempersiapkan senjata nuklir mereka untuk ditempatkan. Kami butuh beberapa jam—dan kerja yang sangat baik dari tim kami di lapangan di New Delhi dan Islamabad—untuk meyakinkan masing-masing pihak bahwa pihak lain tidak sedang mempersiapkan perang nuklir," papar tulisan Pompeo.
"Setelah serangan terhadap pasukan India yang menewaskan lebih dari 40 tentara—serangan teroris Islam...mungkin sebagian dimungkinkan oleh kebijakan kontra-teror Pakistan yang longgar, India telah menanggapi dengan serangan udara di dalam Pakistan," sambung tulisan Pompeo.
"Orang-orang Pakistan menembak jatuh sebuah pesawat dalam pertempuran udara berikutnya dan menahan pilot India sebagai tawanan."
Pompeo mengatakan dia dibangunkan di Hanoi untuk berbicara dengan "rekan" India, yang tidak disebutkan namanya.
“Dia percaya orang-orang Pakistan telah mulai mempersiapkan senjata nuklir mereka untuk serangan. India, dia memberi tahu saya, sedang mempertimbangkan eskalasinya sendiri,” tulis Pompeo.
"Saya memintanya untuk tidak melakukan apa-apa dan memberi kami waktu sebentar untuk menyelesaikan masalah," imbuh dia.
Pompeo menulis dia mulai bekerja dengan Penasihat Keamanan Nasional saat itu John Bolton yang bersamanya "di fasilitas komunikasi kecil yang aman di hotel kami".
Dia mengatakan dia menghubungi panglima militer Pakistan saat itu Jenderal Qamar Javed Bajwa, yang telah telah dia ajak berkomunikasi berkali-kali."Dan memberi tahu dia apa yang diberitahukan orang India kepada saya," katanya.
"Dia mengatakan itu tidak benar. Seperti yang diharapkan, dia yakin orang India sedang mempersiapkan senjata nuklir mereka untuk ditempatkan. Kami butuh beberapa jam—dan kerja yang sangat baik dari tim kami di lapangan di New Delhi dan Islamabad—untuk meyakinkan masing-masing pihak bahwa pihak lain tidak sedang mempersiapkan perang nuklir," papar tulisan Pompeo.
tulis komentar anda