Ditanya Soal Pembakaran Al-Quran, Menteri Luar Negeri Swedia Bungkam
Rabu, 25 Januari 2023 - 00:50 WIB
BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Swedia menahan diri untuk tidak menjawab pertanyaan tentang pembakaran kitab suci umat Islam, al-Quran , baru-baru ini di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm.
Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, menghadiri sesi Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Eropa di Brussels untuk berbicara tentang prioritas masa jabatan presiden Swedia. Itu hanya beberapa hari setelah seorang politisi ekstremis membakar salinan al-Quran dengan perlindungan polisi dan izin dari pemerintah Swedia.
Marton Gyongyosi, seorang anggota parlemen independen Hongaria, bertanya bagaimana Swedia akan mempercepat proses keanggotaan NATO di tengah protes terbaru di Stockholm yang menargetkan Turki dan presidennya, serta pembakaran al-Quran.
Rasmus Paludan, seorang politisi ekstrimis Swedia-Denmark, berada di balik pembakaran al-Quran di Ibu Kota Swedia pada hari Sabtu.
Ini diikuti sehari kemudian oleh Edwin Wagensveld, seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, merobek halaman dari salinan al-Qquran di Den Haag. Video Wagensveld di Twitter menunjukkan bahwa dia membakar halaman-halaman kitab suci yang robek di dalam panci.
Gyongyosi mencatat bahwa insiden ini berdampak negatif pada sikap Ankara, sekutu NATO selama lebih dari tujuh dekade bahwa Swedia dan Finlandia perlu meratifikasi permohonan keanggotaan mereka untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
Terkait pertanyaan pembakaran al-Quran, Billstrom memilih untuk tidak menjawabnya.
Setelah sesi tersebut, Menteri Luar Negeri Swedia menjawab pertanyaan wartawan Swedia tetapi mengabaikan pertanyaan dari Anadolu, meskipun telah mendengarnya.
Dia mengatakan kepada wartawan Swedia bahwa Stockholm menghubungi Helsinki untuk lebih memahami pernyataan terbaru Turki tentang masalah tersebut.
Billstrom juga menggarisbawahi bahwa Stockholm akan mematuhi memorandum yang ditandatangani Juni lalu antara dengan Turki dan Finlandia, di mana kedua negara Nordik berjanji untuk mengambil langkah-langkah melawan teroris untuk mendapatkan keanggotaan dalam aliansi NATO, yang mereka cari karena perang Rusia-Ukraina.
Di tengah pernyataan baru-baru ini dari Helsinki bahwa pihaknya dapat mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan keanggotaan NATO tanpa Swedia, Billstrom mengatakan mitranya dari Finlandia mengatakan kepadanya bahwa ini tidak akan terjadi.
Dia mengatakan bahwa negosiasi sedang menghadapi kesulitan saat ini, dia mengatakan bahwa Swedia dan Finlandia akan bersama-sama mengevaluasi kembali masalah tersebut dan mengambil tindakan untuk kelanjutan memorandum tersebut seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (25/1/2023).
Pada hari Senin, Billstrom menegaskan kembali bahwa pemerintahnya tidak mendukung pembakaran kitab suci tetapi juga mengklaim bahwa kebebasan berekspresi membuatnya legal dari sudut pandang Swedia.
"Pemerintah Swedia sangat jelas bahwa kami berdua memiliki kebebasan berekspresi di Swedia, tetapi kami juga telah menegaskan bahwa kami tidak memihak orang-orang yang telah melakukan ini," kata Billstrom menjelang pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Brussel.
Baca Juga: Kecam Tindakan Rasmus Paludan, Warga Turki Bakar Bendera Swedia
Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, menghadiri sesi Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Eropa di Brussels untuk berbicara tentang prioritas masa jabatan presiden Swedia. Itu hanya beberapa hari setelah seorang politisi ekstremis membakar salinan al-Quran dengan perlindungan polisi dan izin dari pemerintah Swedia.
Marton Gyongyosi, seorang anggota parlemen independen Hongaria, bertanya bagaimana Swedia akan mempercepat proses keanggotaan NATO di tengah protes terbaru di Stockholm yang menargetkan Turki dan presidennya, serta pembakaran al-Quran.
Rasmus Paludan, seorang politisi ekstrimis Swedia-Denmark, berada di balik pembakaran al-Quran di Ibu Kota Swedia pada hari Sabtu.
Ini diikuti sehari kemudian oleh Edwin Wagensveld, seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, merobek halaman dari salinan al-Qquran di Den Haag. Video Wagensveld di Twitter menunjukkan bahwa dia membakar halaman-halaman kitab suci yang robek di dalam panci.
Gyongyosi mencatat bahwa insiden ini berdampak negatif pada sikap Ankara, sekutu NATO selama lebih dari tujuh dekade bahwa Swedia dan Finlandia perlu meratifikasi permohonan keanggotaan mereka untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
Terkait pertanyaan pembakaran al-Quran, Billstrom memilih untuk tidak menjawabnya.
Setelah sesi tersebut, Menteri Luar Negeri Swedia menjawab pertanyaan wartawan Swedia tetapi mengabaikan pertanyaan dari Anadolu, meskipun telah mendengarnya.
Dia mengatakan kepada wartawan Swedia bahwa Stockholm menghubungi Helsinki untuk lebih memahami pernyataan terbaru Turki tentang masalah tersebut.
Billstrom juga menggarisbawahi bahwa Stockholm akan mematuhi memorandum yang ditandatangani Juni lalu antara dengan Turki dan Finlandia, di mana kedua negara Nordik berjanji untuk mengambil langkah-langkah melawan teroris untuk mendapatkan keanggotaan dalam aliansi NATO, yang mereka cari karena perang Rusia-Ukraina.
Di tengah pernyataan baru-baru ini dari Helsinki bahwa pihaknya dapat mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan keanggotaan NATO tanpa Swedia, Billstrom mengatakan mitranya dari Finlandia mengatakan kepadanya bahwa ini tidak akan terjadi.
Dia mengatakan bahwa negosiasi sedang menghadapi kesulitan saat ini, dia mengatakan bahwa Swedia dan Finlandia akan bersama-sama mengevaluasi kembali masalah tersebut dan mengambil tindakan untuk kelanjutan memorandum tersebut seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (25/1/2023).
Pada hari Senin, Billstrom menegaskan kembali bahwa pemerintahnya tidak mendukung pembakaran kitab suci tetapi juga mengklaim bahwa kebebasan berekspresi membuatnya legal dari sudut pandang Swedia.
"Pemerintah Swedia sangat jelas bahwa kami berdua memiliki kebebasan berekspresi di Swedia, tetapi kami juga telah menegaskan bahwa kami tidak memihak orang-orang yang telah melakukan ini," kata Billstrom menjelang pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Brussel.
Baca Juga: Kecam Tindakan Rasmus Paludan, Warga Turki Bakar Bendera Swedia
(ian)
tulis komentar anda