Polandia Minta Restu Jerman Kirim Tank Leopard 2 ke Ukraina

Selasa, 24 Januari 2023 - 23:22 WIB
Polandia, bersama dengan sejumlah negara Eropa, memiliki sejumlah tank Leopard 2 sendiri yang ingin diekspor kembali. Dengan aturan Berlin harus menyetujui langkah seperti itu, tetapi pemerintah Jerman telah mengindikasikan tidak akan menghalangi Polandia mengirim tank Leopard 2 melintasi perbatasan timurnya ke Ukraina.

Leopard 2 dipandang sebagai kendaraan militer modern yang vital yang akan meningkatkan pasukan Kiev ketika perang dengan Rusia mendekati tanda satu tahun.

Secara total, ada sekitar 2.000 tank Leopard 2 yang tersebar di seluruh Eropa, pada berbagai tingkat kesiapan.

Setiap tank berisi pistol smoothbore 120mm, dan senapan mesin 7.62mm. Kendaraan lapis baja ini dapat mencapai kecepatan 70 km/jam, atau 50 kMP/jam saat off-road, menjadikan manuverbility salah satu fitur utamanya. Dan ada perlindungan dari ancaman, termasuk perangkat peledak improvisasi, ranjau atau anti-tank, menurut produsen Jerman, Krauss-Maffei Wegmann.



Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali memohon agar negara-negara Barat berhenti berseteru apakah akan mengirimkan tank.

“Kami telah berbicara ratusan kali tentang kekurangan senjata. Kita tidak bisa hanya motivasi,” katanya saat tampil secara virtual di pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos minggu lalu.

“Ada saat -saat ketika tidak perlu ragu -ragu. Ketika orang berkata - Saya akan memberi Anda tank jika orang lain melakukannya," imbuh Zelensky seakan menyindir Jerman.

Sementara itu, Rusia telah berusaha mengancam Jerman. Ditanya selama briefing pers reguler tentang reaksi Moskow jika Berlin menyetujui pengiriman tank Leopard 2, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan hubungan antara kedua negara sudah berada pada titik yang cukup rendah.

Ia menambahkan saat ini tidak ada dialog substantif dengan Jerman atau dengan negara Uni Eropa dan negara-negara NATO.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More