Zelensky Berjanji Segera Benahi Temuan Korupsi di Tengah Perang
Selasa, 24 Januari 2023 - 05:30 WIB
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, korupsi adalah masalah kronis negara yang dilatarbelakangi oleh perang melawan Rusia. Zelensky mengaku tidak akan memberikan toleransi dan menjanjikan keputusan penting pekan ini.
Janji Zelenskiy datang di tengah tuduhan korupsi tingkat senior, termasuk laporan praktik meragukan dalam pengadaan militer, meskipun pejabat mempromosikan persatuan nasional untuk menghadapi invasi.
"Saya ingin ini menjadi jelas: tidak akan ada kembali ke masa lalu, ke cara hidup berbagai orang yang dekat dengan lembaga negara atau mereka yang menghabiskan seluruh hidup mereka mengejar kursi dulu," kata Zelensky, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/1/2023).
Ukraina memiliki sejarah panjang korupsi yang merajalela dan pemerintahan yang goyah, dengan Transparency International memeringkat korupsi di negara itu pada 122 dari 180 negara, tidak jauh lebih baik dari Rusia pada tahun 2021.
Uni Eropa telah menjadikan reformasi anti-korupsi sebagai salah satu persyaratan utamanya untuk keanggotaan Ukraina setelah memberikan status kandidat kepada Kiev tahun lalu.
"Minggu ini akan menjadi waktu untuk mengambil keputusan yang tepat," kata Zelensky. "Keputusan sudah disiapkan. Saya tidak ingin mempublikasikannya saat ini, tetapi semuanya akan adil," lanjutnya.
Zelensky mengatakan bahwa pemerintahnya telah menerima pengunduran diri seorang wakil menteri setelah penyelidikan atas tuduhan bahwa dia menerima suap.
Zelensky tidak mengidentifikasi pejabat itu, tetapi laporan berita mengatakan penjabat tersebut adalah Wakil Menteri Pembangunan Regional, Vasyl Lozinskiy. Ia ditahan atas tuduhan menerima suap.
Fokus baru pada korupsi juga melibatkan Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov, setelah sebuah surat kabar melaporkan bahwa militer diduga mengamankan makanan dengan harga yang sangat tinggi.
Kementerian Reznikov menggambarkan tuduhan itu sebagai "palsu" dan komite parlemen telah diminta untuk menyelidikinya.
Janji Zelenskiy datang di tengah tuduhan korupsi tingkat senior, termasuk laporan praktik meragukan dalam pengadaan militer, meskipun pejabat mempromosikan persatuan nasional untuk menghadapi invasi.
"Saya ingin ini menjadi jelas: tidak akan ada kembali ke masa lalu, ke cara hidup berbagai orang yang dekat dengan lembaga negara atau mereka yang menghabiskan seluruh hidup mereka mengejar kursi dulu," kata Zelensky, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/1/2023).
Ukraina memiliki sejarah panjang korupsi yang merajalela dan pemerintahan yang goyah, dengan Transparency International memeringkat korupsi di negara itu pada 122 dari 180 negara, tidak jauh lebih baik dari Rusia pada tahun 2021.
Uni Eropa telah menjadikan reformasi anti-korupsi sebagai salah satu persyaratan utamanya untuk keanggotaan Ukraina setelah memberikan status kandidat kepada Kiev tahun lalu.
"Minggu ini akan menjadi waktu untuk mengambil keputusan yang tepat," kata Zelensky. "Keputusan sudah disiapkan. Saya tidak ingin mempublikasikannya saat ini, tetapi semuanya akan adil," lanjutnya.
Baca Juga
Zelensky mengatakan bahwa pemerintahnya telah menerima pengunduran diri seorang wakil menteri setelah penyelidikan atas tuduhan bahwa dia menerima suap.
Zelensky tidak mengidentifikasi pejabat itu, tetapi laporan berita mengatakan penjabat tersebut adalah Wakil Menteri Pembangunan Regional, Vasyl Lozinskiy. Ia ditahan atas tuduhan menerima suap.
Fokus baru pada korupsi juga melibatkan Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov, setelah sebuah surat kabar melaporkan bahwa militer diduga mengamankan makanan dengan harga yang sangat tinggi.
Kementerian Reznikov menggambarkan tuduhan itu sebagai "palsu" dan komite parlemen telah diminta untuk menyelidikinya.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda