Puluhan Tahun Musuhan, Obama dan Castro Bakal Bertemu
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama dan Presiden Kuba, Raul Castro, akan melakukan pertemua bersejarah pada pekan ini di Panama. Jika rencana itu terwujud, maka itu akan jadi petemuan resmi pertama setelah AS dan Kuba bermusuhan selama puluhan tahun.
Pertemuan dua pemimpin itu dijadwalkan berlangsung hari Jumat dan Sabtu pekan ini. AS dan Kuba sebelumnya sudah sepakat mengakhiri permusuhan. Namun, kedua pihak belum membuka kembali kedutaan mereka.
Meski sudah sepakat mengakhiri permusuhan, AS belum sepenuhnya menghapus Kuba dari daftar negara teroris. Menurut Gedung Putih, Departemen Luar Negeri AS sudah bekerja di “tahap akhir” untuk memutuskan apakah Kuba akan dihapus dari daftar negara teroris atau tidak.
Keputusan itu juga menunggu keputusan Kongres AS yang diberi waktu 45 hari untuk memutuskan hal serupa. ”Kami sedang berusaha untuk menyelesaikannya dengan cepat,” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS kepada AFP, Kamis (9/4/2015) tanpa menyebut nama.
Membaiknya hubungan AS dan Kuba juga akan ditandai dengan pertemuan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez.
Kendati demikian, seperti dilansir Reuters, rencana pertemuan dua pemimpin itu diwarnai ketegangan antara para pembangkang Kuba dan simpatisan pemerintah rezim Castro. Ratusan pendukung rezim Castro mencemooh para pembangkang Kuba di sebuah forum masyarakat Amerika Latin di sebuah hotel di Panama City.”Imperialis," teriak para pendukung Castro kepada para pembangkang Kuba.
Pertemuan dua pemimpin itu dijadwalkan berlangsung hari Jumat dan Sabtu pekan ini. AS dan Kuba sebelumnya sudah sepakat mengakhiri permusuhan. Namun, kedua pihak belum membuka kembali kedutaan mereka.
Meski sudah sepakat mengakhiri permusuhan, AS belum sepenuhnya menghapus Kuba dari daftar negara teroris. Menurut Gedung Putih, Departemen Luar Negeri AS sudah bekerja di “tahap akhir” untuk memutuskan apakah Kuba akan dihapus dari daftar negara teroris atau tidak.
Keputusan itu juga menunggu keputusan Kongres AS yang diberi waktu 45 hari untuk memutuskan hal serupa. ”Kami sedang berusaha untuk menyelesaikannya dengan cepat,” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS kepada AFP, Kamis (9/4/2015) tanpa menyebut nama.
Membaiknya hubungan AS dan Kuba juga akan ditandai dengan pertemuan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez.
Kendati demikian, seperti dilansir Reuters, rencana pertemuan dua pemimpin itu diwarnai ketegangan antara para pembangkang Kuba dan simpatisan pemerintah rezim Castro. Ratusan pendukung rezim Castro mencemooh para pembangkang Kuba di sebuah forum masyarakat Amerika Latin di sebuah hotel di Panama City.”Imperialis," teriak para pendukung Castro kepada para pembangkang Kuba.
(mas)