Al-Shabab Klaim Serangan Kampus di Kenya
A
A
A
GARISSA - Kelompok militan Somalia, al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas penyerangan terhadap Universitas Garissa di Kenya. Juru bicara al-Shabab, Ali Mohamud Rage menyatakan, serangan ini merupakan serangan balasan atas tindakan pasukan Kenya yang membantu pemerintah Somalia memerangi mereka.
Dalam sebuah pernyataan, Rage mengatakan, bahwa target utama serangan ini adalah para mahasiswa Kristen. Menurut laporan awal, kelompok itu setidaknya telah membunuh 14 orang mahasiswa, dan melukai beberapa lainnya. (Baca juga:Kelompok Bertopeng di Kenya Serbu Kampus, 14 Tewas)
"Kenya sedang berperang dengan Somalia. Orang-orang kami berada di sana (Kenya), dan misi mereka adalah untuk membunuh orang-orang yang menentang al-Shabab," ucap Rage dalam pernyataannya, seperti dilansir Sky News pada Kamis (2/4/2015).
"Kami membebaskan beberapa sandera, pada mahasiswa Muslim, berdasarkan apa yang diminta oleh pemerintah Kenya. Kami masih menyadera beberapa orang lainnya," Rage menambahkan, tanpa enggan menyebutkan berapa sandera yang mereka miliki.
Sementara itu, polisi dan tentara Kenya sudah mengepung dan menutup kampus Garissa University. Kepala Kepolisian Kenya, Joseph Boinet, mengatakan, pasukan keamanan sedang berusaha melumpuhkan orang-orang bersenjata di kampus itu.
Dalam sebuah pernyataan, Rage mengatakan, bahwa target utama serangan ini adalah para mahasiswa Kristen. Menurut laporan awal, kelompok itu setidaknya telah membunuh 14 orang mahasiswa, dan melukai beberapa lainnya. (Baca juga:Kelompok Bertopeng di Kenya Serbu Kampus, 14 Tewas)
"Kenya sedang berperang dengan Somalia. Orang-orang kami berada di sana (Kenya), dan misi mereka adalah untuk membunuh orang-orang yang menentang al-Shabab," ucap Rage dalam pernyataannya, seperti dilansir Sky News pada Kamis (2/4/2015).
"Kami membebaskan beberapa sandera, pada mahasiswa Muslim, berdasarkan apa yang diminta oleh pemerintah Kenya. Kami masih menyadera beberapa orang lainnya," Rage menambahkan, tanpa enggan menyebutkan berapa sandera yang mereka miliki.
Sementara itu, polisi dan tentara Kenya sudah mengepung dan menutup kampus Garissa University. Kepala Kepolisian Kenya, Joseph Boinet, mengatakan, pasukan keamanan sedang berusaha melumpuhkan orang-orang bersenjata di kampus itu.
(esn)