Dibom Saudi, Bandara Yaman Luluh Lantak
A
A
A
SANAA - Koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi kembali melancarkan serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman. Dalam serangan terbaru, Saudi dan sekutunya membombardi bandara internasional Sanaa, yang merupakan salah satu pintu masuk utama untuk masuk ke Yaman.
Menurut beberapa staf bandara, akibat serangan yang dilancarkan Saudi, bandara sudah tidak bisa digunakan akibat kerusakan yang sangat parah. "Landasan pacu pesawat rusak akibat serangan koalisi Teluk, yang membuat bandara harus ditutup," ucap seorangt staf bandara dalam kondisi anonim.
Serangan ini, seperti diberitakan Sputnik pada Minggu (29/3/2015) terjadi hanya satu hari setelah pasukan koalisi menggunakan bandara tersebut untuk mengevakusi anggota misi kemanusiaan PBB di Yaman.
Sementara itu, dalam serangan yang sama menurut seorang pejabat militer Saudi, pasukan koalisi menyerang basis militer Al-Subaha, yang merupakan salah satu markas pemberontak di Sanaa. Setidaknya 15 orang tewas akibat serangan tersebut.
Saudi sendiri sebelumnya menyatakan, mereka tidak akan menghentikan serangan sebelum pemberontak Houthi menyerah atau kalah. Pernyataan Saudi ini didukung oleh Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi yang menyebut sebelum Houthi menyerah, maka haram hukumnya menghentikan serangan.
Menurut beberapa staf bandara, akibat serangan yang dilancarkan Saudi, bandara sudah tidak bisa digunakan akibat kerusakan yang sangat parah. "Landasan pacu pesawat rusak akibat serangan koalisi Teluk, yang membuat bandara harus ditutup," ucap seorangt staf bandara dalam kondisi anonim.
Serangan ini, seperti diberitakan Sputnik pada Minggu (29/3/2015) terjadi hanya satu hari setelah pasukan koalisi menggunakan bandara tersebut untuk mengevakusi anggota misi kemanusiaan PBB di Yaman.
Sementara itu, dalam serangan yang sama menurut seorang pejabat militer Saudi, pasukan koalisi menyerang basis militer Al-Subaha, yang merupakan salah satu markas pemberontak di Sanaa. Setidaknya 15 orang tewas akibat serangan tersebut.
Saudi sendiri sebelumnya menyatakan, mereka tidak akan menghentikan serangan sebelum pemberontak Houthi menyerah atau kalah. Pernyataan Saudi ini didukung oleh Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi yang menyebut sebelum Houthi menyerah, maka haram hukumnya menghentikan serangan.
(esn)