Agresi di Yaman Meluas, Saudi dan Mesir Kerahkan Kapal Perang
A
A
A
SANAA - Agresi militer Arab Saudi dan negara-negara Teluk di Yaman untuk memerangi milisi Houthi telah meluas. Saudi tak hanya mengerahkan banyak pesawat jet tempur, tapi kini juga mengerahkan kapal perang.
Selain Saudi, Mesir juga ikut mengerahkan kapal perang ke Yaman. Kapal-kapal perang untuk menggempur Yaman itu tiba di selat Bab al-Mandab. Militer Mesir mengatakan, pengerahan kapal perang dalam agresi militer itu untuk mengamankan kawasan laut yang strategis. (Baca: Perang Dimulai, Saudi dan 9 Negara Teluk Bombardir Yaman)
Saudi dan sekutunya juga berencana membuka operasi militer darat. Agresi yang telah memasuki hari ketiga pada Sabtu (28/3/2015) ini untuk membela Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi yang dipaksa meninggalkan negaranya akibat serangan oposisi Houthi.
Meski dikeroyok Saudi dan negara-negara Teluk, kelompok Houthi yang bersekutu dengan pasukan loyalis mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, tidak gentar. (Baca juga: Saudi Kerahkan 100 Jet Tempur dan 150 Ribu Tentara ke Yaman)
Pada hari Jumat, milisi oposisi Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Saleh telah bergerak melalui Provinsi Abyan selatan menuju Aden. Tujuannya untuk memperkuat milisi Houthi yang sudah ada Aden. Pada saat yang sama, unit militer loyalis Presiden Hadi terlibat pertempuran di wilayah Yaman selatan.
Menteri Luar Negeri Yaman, Riad Yassin membenarkan rencana penyebaran pasukan darat koalisi Teluk pimpinan Saudi di Yaman.”Ini adalah operasi militer yang komprehensif,” katanya kepada Al-Arabiya, semalam (27/3/2015). (Baca juga: Agresi Saudi di Yaman Tak Berhenti, Iran Mulai Marah)
Beberapa pejabat militer Mesir mengatakan kepada kantor berita AP, bahwa kapal perang Mesir dan Saudi sudah berada di selat Bab al-Mandab. Setidaknya ada dua kapal perusak dan dua kapal lainnya siaga di selat itu.
Sementara itu, agresi militer Saudi dan sekutu Teluknya dalam 36 jam terakhir telah menghancurkan lebih dari 40 persen pertahanan udara Yaman. Hal itu disampaikan seorang perwira militer Yaman loyalis Presiden Hadi, Jenderal Saleh al-Subaihi.
Selain Saudi, Mesir juga ikut mengerahkan kapal perang ke Yaman. Kapal-kapal perang untuk menggempur Yaman itu tiba di selat Bab al-Mandab. Militer Mesir mengatakan, pengerahan kapal perang dalam agresi militer itu untuk mengamankan kawasan laut yang strategis. (Baca: Perang Dimulai, Saudi dan 9 Negara Teluk Bombardir Yaman)
Saudi dan sekutunya juga berencana membuka operasi militer darat. Agresi yang telah memasuki hari ketiga pada Sabtu (28/3/2015) ini untuk membela Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi yang dipaksa meninggalkan negaranya akibat serangan oposisi Houthi.
Meski dikeroyok Saudi dan negara-negara Teluk, kelompok Houthi yang bersekutu dengan pasukan loyalis mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, tidak gentar. (Baca juga: Saudi Kerahkan 100 Jet Tempur dan 150 Ribu Tentara ke Yaman)
Pada hari Jumat, milisi oposisi Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Saleh telah bergerak melalui Provinsi Abyan selatan menuju Aden. Tujuannya untuk memperkuat milisi Houthi yang sudah ada Aden. Pada saat yang sama, unit militer loyalis Presiden Hadi terlibat pertempuran di wilayah Yaman selatan.
Menteri Luar Negeri Yaman, Riad Yassin membenarkan rencana penyebaran pasukan darat koalisi Teluk pimpinan Saudi di Yaman.”Ini adalah operasi militer yang komprehensif,” katanya kepada Al-Arabiya, semalam (27/3/2015). (Baca juga: Agresi Saudi di Yaman Tak Berhenti, Iran Mulai Marah)
Beberapa pejabat militer Mesir mengatakan kepada kantor berita AP, bahwa kapal perang Mesir dan Saudi sudah berada di selat Bab al-Mandab. Setidaknya ada dua kapal perusak dan dua kapal lainnya siaga di selat itu.
Sementara itu, agresi militer Saudi dan sekutu Teluknya dalam 36 jam terakhir telah menghancurkan lebih dari 40 persen pertahanan udara Yaman. Hal itu disampaikan seorang perwira militer Yaman loyalis Presiden Hadi, Jenderal Saleh al-Subaihi.
(mas)